Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian untuk segera memenuhi kebutuhan gula nasional.
Pasalnya,
data Kementerian Pertanian mencatat kebutuhan gula nasional secara umum sebesar
7,3 ton per tahun dengan rincian 3,2 juta ton gula konsumsi dan 4,1 juta ton
gula industri. Produksi gula nasional saat ini baru sekitar 2,35 juta ton.
Artinya
untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi saja masih perlu mempersiapkan 850.000 ton.
“Oleh
sebab itu, Bapak Presiden memerintahkan agar langkah untuk memperkuat gula
konsumsi harus dilakukan, berarti ada 850.000 ton untuk dipersiapkan,” ujar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin LImpo dalam Keterangan Pers usai rapat terbatas
kabinet, dikutip dari Youtube Sekretarian Presiden, Rabu (20/7/2022).
Sementara
itu, harga gula sendiri hari ini, 21 Juli 2022 di Sistem Pemantauan Pasar dan
Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan berada di angka Rp14.500 per
kilogram. Harga tersebut terbilang masih di atas harga eceran tertinggi (HET),
yakni Rp13.500 per kilogram.
Sebelumnya,
harga gula sempat melonjak dan stok menipis akibat faktor cuaca yang
menyebabkan terhambatnya musim giling tebu.
Pada awal
Juni sebagian besar pabrik gula baru mulai memasuki musim giling sehingga
pasokan gula ke pasar baru mulai berjalan yang berdampak pada penurunan harga.
Bila
melihat data Kementerian Perdagangan per 18 Juli 2022, berdasarkan laporan
pabrik gula BUMN, swasta, dan Perum Bulog, stok indikatif gula pasir sebesar
517.000 ton dengan kebutuhan 260.000 ton per bulan.
Dengan
stok tersebut, diperkirakan memiliki ketahanan kurang lebih dua bulan lamanya.
0 Komentar