JAKARTA-Pemerintah melakukan pemekaran provinsi baru di Papua melalui pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Daerah Otonomi Baru Papua. Pengesahan tersebut diputuskan melalui Rapat Paripurna DPR-RI pekan lalu.
Melalui kebijakan tersebut,
Indonesia akan segera memiliki 3 provinsi baru yaitu Papua Selatan, Papua
Tengah dan Papua Pegunungan. Langkah pemerintah dalam pemekaran Papua juga
mendapatkan apresiasi dari diaspora Indonesia di luar negeri.
Ketua Umum Caraka Muda Nusantara,
Adhe Nuansa Wibisono pada Selasa, 5 Juli 2022 di Ankara, Turki menyatakan bahwa
pembentukan provinsi baru tersebut akan menjamin akselerasi pemerataan
pembangunan di Papua.
“Luas wilayah Papua yang berkali lipat
dari pulau Jawa dan sebelumnya hanya diadministrasi oleh 2 pemerintah provinsi.
Pemekaran menjadi 5 provinsi ini akan menjamin akselerasi pemerataan
pembangunan di Papua. Pemekaran juga akan membuka banyak lapangan kerja dan
kesempatan bagi putra-putri Papua,” ujarnya.
Wibisono juga menyampaikan bahwa
pembangunan infrastruktur Papua juga mendapatkan perhatian serius selama masa
pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pemerintah sedang menyelesaikan pembangunan
jalan Trans Papua dengan total panjang 3.462 kilometer. Hingga Agustus 2021,
jalan yang telah tembus mencapai 3.446 kilometer.
“Pembangunan jalan Trans Papua
membantu proses pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan antar kota di sana.
Proses distribusi barang juga menjadi lebih lancar dan kemudian memicu tumbuhnya
pusat industri baru dikarenakan konektivitas ekonomi sudah terbangun. Mobilitas
masyarakat meningkat dari wilayah pegunungan-pesisir pantai terhubung ke
kota-kota dan juga sebaliknya,” kata alumnus FISIPOL Universitas Gadjah Mada
tersebut.
Sementara itu data Kementerian
Keuangan menyebutkan Beasiswa LPDP Kemenkeu telah diberikan kepada masyarakat
Papua dan Papua Barat, dari tahun 2013 hingga 2021 telah melahirkan sebanyak
493 lulusan dalam dan luar negeri yang terdiri dari 328 Magister, 160 Doktor dan
5 Dokter Spesialis.
“Di sisi lain pemerintahan Jokowi
tidak hanya membangun jalan raya bagi rakyat Papua tetapi juga membangun ‘Jalan
Pikiran’. Kita melihat dukungan riil yang diberikan pemerintah melalui Beasiswa
LPDP Kemenkeu terhadap program pembangunan SDM unggul untuk putra-putri asli
Papua,”terang kandidat doktor Turkish National Police Academy tersebut.
Terkait manuver Benny Wenda pimpinan
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang mencari dukungan pihak asing
terutama parlemen Inggris beberapa waktu silam, Wibisono menyerukan
pandangannya.
“Diaspora Indonesia di luar negeri
perlu menyuarakan berbagai upaya baik pemerintah Indonesia terhadap kemajuan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua. Jangan sampai narasi negatif
yang sengaja dibangun oleh kelompok separatis mengaburkan fakta ini. Papua
adalah bagian tidak terpisahkan dari Indonesia, siapapun yang mencoba
memisahkannya berarti mengganggu kedaulatan Indonesia,” ujar Wibisono.
0 Komentar