Presiden Jokowi mengklaim ruang syiar Islam di Indonesia sekarang ini lebih baik dan terbuka dibanding negara lain di kawasan Asia Tenggara. Bahkan katanya, ruang juga lebih terbuka dibandingkan dengan di Timur Tengah, tempat di mana ajaran Islam dimulai. Hal itu ia sampaikan saat membuka Muktamar Muhammadiyah di Solo, Sabtu (19/11).
"Ruang syiar Islam di Indonesia itu sangat terbuka lebar dibanding negara Muslim di Asia Tenggara maupun Timur Tengah. Banyak kemudahan," katanya.
Jokowi mengatakan keterbukaan itu bisa dilihat dari kemudahan Muslim di Indonesia dalam menjalankan ibadah. Selain itu, keterbukaan juga bisa dilihat dari kemudahan bagi pemuka Agama Islam untuk menyampaikan ceramahnya.
"Banyak kemudahan bagi Muslim di Indonesia yang tidak diatur negara, seperti kemudahan menyampaikan ceramah, mengundang ceramah, menyampaikan khotbah Jumat, mengadakan peringatan hari besar Islam, azan," katanya.
Kemudahan juga bisa dilihat dalam pengumpulan dana sosial Islam.
Jokowi karena itu berpesan kepada Muhammadiyah agar lewat ruang syiar yang besar tersebut, mereka ikut berperan dalam penguatan pembangunan yang ramah lingkungan. Sebab, saat ini ketergantungan manusia terhadap lingkungan sangat tinggi.
"Selain Hablum Minallah (hubungan dengan Allah) dan Hablum Minannas (hubungan dengan manusia), mohon juga diperkuat dengan Hablum Minal Alam (hubungan dengan lingkungan) yang menekankan pentingnya kelestarian alam, yang menekankan pentingnya kelestarian lingkungan," tegasnya.
Sejumlah tokoh ikut hadir dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah seperti Ketua DPR Puan Maharani, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah menteri.
0 Komentar