RUMAH DP 0 % YANG TARGETNYA DIPANGKAS HINGGA 95 % BUKTI ANIES MENAMPAR DIRI SENDIRI !

  


Anies menyentil sosok pemimpin yang seting kali ingkar janji. Dia mengatakan pemimpin yang suka berbohong di masa lalu kelak bakal mengulangi kebohongannya di masa depan.

Karena itu dia meminta masyarakat untuk memilih pemimpin yang rekam jejaknya bagus. Dia meminta masyarakat untuk melihat secara utuh semua rekam jejak dari seorang calon pemimpin.

"Enaknya punya rekam jejak itu begitu. Bapak ibu bisa telisik. Nah kemarin gimana, besok juga kira-kira kan begitu. Nah kadang-kadang kita lupa enggak melihat rekam jejak secara lengkap. Kalau biasa tidak menepati janji ya besok nggak menepati janji. Sudah ada buktinya, kan bapak bisa lihat buktinya banyak. Ya kalau sekali gonta ganti besok juga gonta ganti," kata Anies.

Anies sentil siapa nih? Saya sudah tahu isi pikiran kalian. Kalian pasti bakal bilang Anies menyentil dirinya sendiri.

Anies sering ingkar janji gak? Sering banget dong. Anies adalah salah satu contoh politikus yang tidak pernah ngaca, melihat masa lalunya sendiri. Dia sendiri jarang menepati janjinya sendiri.

Saya refresh lagi biar kalian paham.

Yang paling heboh adalah Rumah DP nol rupiah. Target awalnya 200 ribuan unit tapi ujung-ujungnya dipangkas sampai 95,5 persen. Kejam. Sadis. Tidak berpihak kepada rakyat menengah ke bawah yang telah ditipu oleh Anies yang pernah berjanji warga akan punya rumah sendiri dam tidak perlu ngontrak lagi.

Yang juga sangat menjijikkan adalah naturalisasi sungai. Demi naturalisasi sungai, normalisasi sungai dikorbankan. Tapi jijiknya lagi, naturalisasi juga tidak dikerjakan. Entah apa maksudnya bikin gaduh seperti itu.

Jokowi sempat menyentil permasalahan sampai yang tidak pernah selesai. Anies dulu sempat bikin acara groundbreaking pembangunan fasilitas pengolahan sampai ITF Sunter. Tapi gagal. Mangkrak. Tak ada kejelasan hingga kini. Anies cuma sayang dan peduli dengan Formula E dan stadion JIS yang memakan biaya yang hampir sama.

Apa lagi? Banyak, sulit dijelaskan satu per satu. Anies cuma modal beautifikasi kota, mempercantik tempat-tempat di kawasan yang memang sudah cantik. Program penting dan mendesak tidak dipedulikan seolah itu anak tiri.

Jadi, kali ini saya harus setuju dengan Anies. Orang yang suka ngibul, akan terus ngibul untuk menutupi pengibulan yang sebelumnya. Kebohongan ditutupi dengan kebohongan lainnya. Karena kalau tidak bohong, kebohongan tersebut akan terbongkar.

Anis sepertinya mau memberi contoh mengenai pemimpin yang tidak bisa menepati janji. Anies bicara asal-asalan meskipun sepertinya mengejek dirinya sendiri supaya jadi pusat pembicaraan orang. Anies butuh publisitas supaya tetap eksis dan diingat orang. Tapi hasilnya, elektabilitas begitu-begitu aja.

Anies juga mengatakan, semua pemimpin memang punya kelebihan dan kekurangan, tapi rekam jejak yang ditinggalkan mereka jelas bisa menjadi sebuah pertimbangan bagi masyarakat.

"Jadi maksud saya ketika lihat rekam jejak itu, lihatlah lengkap. Sempurna, bapak tidak akan menemukan manusia sempurna. Enggak akan ketemu orang sempurna," cetus Anies.

Kata Anies, jangan membandingkan dengan kesempurnaan, tapi bandingkan antar orang yang mau dipilih. Di TPS nantinya, masyarakat akan diminta memilih calon pemimpin seperti layaknya multiple choice. Bukan dikasih pertanyaan pemimpin yang diinginkan seperti apa.

"Nah itu essay namanya. Bapak tulislah seluruh sifat sempurna itu pak. Lalu bapak lihat kenyataan ora ono (tidak ada). Tapi kalau bapak lihat multiple choice bandingkan aja rekam jejaknya. Nih ngerjain apa, ini ngerjain apa seumur hidupnya ngapain. Bandingin aja begitu, kemudian dibandingkan di bawahnya ketemu persamaan. Ini skornya sekian, habis itu bisa milih dengan yang namanya rasional choice. Kira kira gitu," papar Anies lagi.

Ini orang memang sangat cocok jadi pengajar atau dosen. Atau jadi orator. Kalau mau jadi jahat, sekalian jadi tukang tipu saja. Pintar bertutur kata dan mempengaruhi massa.

Rekam jejak apa yang bisa ditawarkan Anies? Pemimpin yang hanya bisa menghasilkan hal receh di saat banyak anggaran melimpah, adalah tipe pemimpin yang kalau dalam dunia bisnis adalah rugi atau tidak cost-efficient. Bisa juga disebut tidak becus. Sudah pasti ganjarannya adalah dipecat.

Posting Komentar

0 Komentar