Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah lagi-lagi kembali berkelakar soal bakal calon presiden Partai NasDem Yohanies Baswedan.
Fahri menguliti Yohanies Wan Yaman melalui rekam jejaknya yang suka mendompleng para penguasa. Yohanies disebut Fahri pernah mendekat pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi, Prabowo hingga kini Surya Paloh.
Diketahui bahwa Yohanies Baswedan pernah menjadi peserta konvensi Partai Demokrat pada tahun 2013. Namun kala itu Partai Demokrat memilih Dahlan Iskan, bukan dirinya.
Usai gagal dengan konvensi capres Partai Demokrat, Yohanies banting setir dengan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pilpres 2014. Ia bergabung menjadi tim pemenangan dan didapuk sebagai juru bicara hingga masuk kabinet jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Di-reshuffle oleh Jokowi, Wan Yaman kemudian mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan dukungan penuh dari Partai Gerindra di bawah pimpinan Partai Gerindra.
Kini usai rampung di Jakarta, ia tak lagi bersama dengan Gerindra dan dideklarasikan sebagai bacapres oleh Partai NasDem yang dipimpin si brewok.
Dengan rekam jejak tersebut, Fahri Hamzah menyebutkan bahwa Yohanies menjadi sosok yang tak berani mengungkapkan pemikiran ekstrem. Hal ini disebabkan karena Anies menjaga elektabilitasnya dan tampil sebagai pahlawan baru.
"Orang seperti Anies nggak berani ngomong ekstrem, enggak berani mengungkapkan idenya yang ekstrim atau yang radikal atau dia mau ngapain itu enggak berani," kata Fahri Hamzah.
"Karena kalau kita mengumpulkan massa kecewa dan massa marah di belakang kita dan seolah-olah kita adalah pahlawan baru, kita memberikan ruang bagi irasionalitas dalam pemilu dan itu selalu jelek hasilnya," tuturnya.
Framing “pahlawan baru” yang dibuat Yohanies dan kadrun pun terbongkar. Faktanya Yohanies tak lebih dari seorang pengecut dan pecundang yang hanya menjadi kutu loncat politik. Mau jadi apa negeri ini bila dimpimpin Wan Yaman yang takut mengungkapkan ide-ide dan tidak memiliki “rekam jejak” yang bagus. Tolak Anies !!
Sampai disini setuju kan Yohanies Wan Yaman tak pantas jadi Preiden ?
0 Komentar