Dibawah kepemimpinan Ganjar Pranowo selama dua periode, program-program Ganjar dalam mengentaskan kemiskinan langsung dirasakan oleh rakyat kecil. Buktinya dalam tiga tahun terkahir, Ganjar sukses menurunkan jumlah penduduk miskin.
Keberhasilan itu tak lepas dari “karya Ganjar” yakni Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Tuku Lemah Oleh Omah atau beli tanah dapat rumah dan sejumlah upaya jambanisasi, listrik hingga air.
Sejak periode pertama kepemimpinannya di Jateng tahun 2013 hingga tahun 2022 kemarin, Ganjar telah berhasil merehabilitasi RTLH sebanyak 1.041.894 unit rumah di seluruh wilayah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota itu. Program ini merupakan hasil pendanaan dari APBD dan seluruh pihak swasta yang turut membantu seperti BAZNAS, CSR dan filantrop.
Ganjar juga telah melakukan perbaikan jamban atau jambanisasi kepada 35.000 lebih rumah di seluruh Jateng, serta mengoptimalkan ekonomi kerakyatan dengan telah merevitalisasi 79 pasar tradisional di Jateng.
Kemudian program Tuku Lemah Oleh Omah yang digulirkan Ganjar sejak tahun 2020 lalu, hingga kini telah banyak mewujudkan impian warga miskin untuk memiliki hunian sendiri. Tercatat, pada tahun 2020 ada 200 unit. Tahun 2021 ada 186 unit dan tahun 2022 dibangun 253 unit. Sementara tahun 2023 akan dibangun 615 unit.
Jurus selanjutnya, sektor UMKM yang menjadi motor penggerak perekonomian juga masih didominasi oleh masyarakat kelas menengah dan kelas menengah ke bawah. Hal ini pun disadari betul oleh Ganjar Pranowo dengan memanfaatkan media sosial pribadinya yang memiliki jutaan pengikut sebagai ruang promosi secara gratis.
Melalui program yang dinamakan Lapak Ganjar, kini sebanyak 2.932 UMKM telah terdaftar dan mengalami peningkatan terhadap pendapatan dan penjualan produknya setelah dipromosikan secara langsung oleh Ganjar.
Ganjar juga meluncurkan Kartu Jateng Sejahtera (KJS) yang ditujukan bagi keluarga miskin non produktif yang belum tersentuh program kesejahteraan sosial dari pemerintah. Sedikitnya, ada sekitar 13 ribu masyarakat miskin di Jateng yang disasar program KJS ini. Para pemegang KJS nantinya akan mendapatkan bantuan dana Rp200.000.
Bahkan pada tahun 2023 ini, Ganjar juga melakukan penambahan dana bantuan untuk keluarga miskin yang memegang KJS senilai Rp170.000. Dengan demikian, para pemegang KJS akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp370.000 yang akan diberikan secara bertahap.
“Perlu kerja sama dengan kabupaten kota dan desa hingga kementerian. Kalau itu bertemu, konteks kemiskinan dengan empat tingkat, itu kalau kita melihat desil 1 dan 2 itu kemiskinannya pasti ekstrem. Yang 3 dan 4 ini sebentar lagi dia tidak miskin. Maka yang ekstrem ditangani khusus. Itu yang dalam program yang disiapkan kita sudah kerjakan. Tapi kalau dengan data yang ada desil 3 dan 4 bisa, rasa-rasanya treatment-nya tidak terlalu berat,” jelas Ganjar.
0 Komentar