Pendampingan terhadap ibu hamil melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) yang diinisiasi Gubernur Ganjar Pranowo, tak hanya untuk ibu hamil berisiko tinggi. Semua ibu hamil terus dipantau, sehingga dapat melahirkan dengan selamat dan sehat.
Hal itu pula yang dirasakan Nur Hidayah (26), warga RT 2 RW 7 Desa Jatibarang Kidul, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. Sejak awal, kehamilannya memang relatif tanpa keluhan. Bahkan saat kehamilan tujuh bulan, dia sempat bertemu dengan Ganjar, saat orang nomor satu di Jateng itu berkunjung ke desanya.
Nur Hidayah ingat betul dengan pesan Ganjar, agar menjaga kehamilannya dengan baik. Termasuk memenuhi kebutuhan gizi dan rutin memeriksakan kandungannya.
“Saat itu, Pak Ganjar datang, terus nanya, pas posisi saya lagi hamil. Terus tanya, periksa di mana, hamil anak ke berapa, pak Ganjar juga tanya porsi makan, protein, harus banyak makan tempe, ikan, ayam, sama sayur,” kata Hidayah, saat ditemui di rumahnya, baru-baru ini.
Dia merasa senang karena bisa bertemu Gubernur dan merasa diperhatikan soal kehamilannya. Seingatnya, ketika itu dia tengah hamil usia tujuh bulan. Hidayah tak menduga jika akan disapa orang nomor satu di Jateng tersebut.
Setelah itu, Hidayah memperhatikan konsumsi makan keseharian. Dia juga rutin memeriksakan kesehatan di bidan. Beruntung, kader maupun bidan di desa itu terus mendampingi, dan siaga ketika di usia kehamilan delapan bulan, ternyata ketubannya pecah, yang membuat Hidayah harus melahirkan bayinya yang masih belum cukup bulan alias prematur.
Dia dibawa ke puskesmas, kemudian segera dirujuk ke rumah sakit, hingga bayinya lahir dengan selamat.
“Alhamdulillah sehat bayinya. Berat badan 2,1 kg, Tinggi badan 43 cm soalnya masih delapan bulan. Pingin keluar dulu. Pingin ketemu Pak Ganjar,” ungkap Hidayah.
Bidan Desa Jatibarang Kidul, Nur Aini mengatakan, pihaknya memang selalu koordinasi dengan kader kesehatan untuk bersama mendampingi para ibu hamil. Bukan hanya bidan mendampingi ibu hamil sampai melahirkan.
“Kita bekerjanya dengan hati, bukan komersil. Bukan karena bayaran biaya persalinan berapa. Kita enggak melihat itu. Kita bertekad menurunkan AKI Kabupaten Brebes,” terangnya.
Ketua TP PKK Jatibarang Kidul Rusilawati mengatakan, pihaknya memaksimalkan kader untuk mendampingi ibu hamil di setiap wilayah sampai melahirkan hingga nifas.
“Jadi kami selalu memantau. Baik dari bu bidan maupun ibu kader. Kalau ada ibu hamil. Dari nol itu sudah diperhatikan. Kita kerja sama dengan bidan di posyandu. Kita melihat bagaimana janinnya bisa berkembang dengan baik, dan ibu bisa sehat,” ujarnya.
0 Komentar