Presiden Joko Widodo rela hujan-hujanan untuk meninjau proyek normalisasi Sungai Ciliwung di Jakarta Selatan yang mangkrak beberapa tahun terakhir.
Saat hujan masih mengguyur deras, Jokowi tetap mendatangi Jalan Inspeksi di Pengadegan Jakarta Selatan. Ia menerobos hujan bersama beberapa pejabat, termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Awalnya, ia tak mengenakan payung. Hanya sebuah topi di kepala yang menghalangi air hujan. Beberapa saat kemudian, seorang anggota Paspampres memayungi Jokowi.
Ia menyusuri pinggir Sungai Ciliwung selama kurang lebih 15 menit. Payung di atas kepala tak mampu menahan deras air hujan.
Sembari jalan, ia mengecek beberapa hal tentang normalisasi ke Heru. Heru tampak menjelaskan detail rencana normalisasi Ciliwung. Setelah itu, keduanya menghampiri barisan wartawan.
"Masuk angin semua," ucap Jokowi menyapa wartawan yang kehujanan di Pengadegan, Jakarta Selatan, Selasa (21/2).
"Ini normalisasi Kali Ciliwung ini tinggal 17 kilometer. Setelah berhenti agak lama, ini akan segera kita mulai karena sudah ada beberapa titik yang sudah dibebaskan," kata Jokowi melanjutkan.
Jokowi berkata sebagian lahan di Rawajati telah dibebaskan dan siap dinormalisasi. Lahan di Pengadegan juga mulai dibebaskan esok hari.
Ia menargetkan normalisasi rampung dalam dua tahun. Jokowi yakin banjir Jakart dapat dikurangi jika normalisasi sungai berjalan.
"Akhir 2024 yang 17 kilometer itu Insyaallah selesai sehingga normalisasi Sungai Ciliwung betul-betul rampung dan ini akan mengurangi, sangat mengurangi, yang namanya banjir," ujar Jokowi.
0 Komentar