Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mengucurkan anggaran sebesar Rp 18,5 miliar untuk 140 desa wisata di Jateng. Bantuan tersebut diberikan untuk pengembangan desa baik secara fisik maupun non fisik.
"Jadi bisa membangun sarana prasarana, akses jalan, atau juga pengembangan SDM. Tergantung kebutuhan di desa masing-masing," ujar Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Jawa Tengah Riyadi Kurniawan.
Riyadi menjelaskan Ganjar telah menyalurkan bantuan kepada 631 desa wisata dalam kurun waktu 2020 hingga 2023. Bantuan keuangan untuk pengembangan itu nilainya mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar di tiap desa wisata.
Riyadi menyebut bantuan keuangan tersebut diberikan kepada tiga kategori desa wisata. Antara lain desa wisata maju Rp 1 miliar, desa wisata berkembang Rp 500 juta dan desa wisata rintisan Rp 100 juta.
"Total desa wisata di Jawa Tengah ada 818 desa. Dan, yang telah mendapatkan bantuan 631 desa, selama kurun waktu 2020 sampai 2023," tuturnya.
Riyadi mengatakan pada 2020 bantuan sebesar Rp 18,5 miliar mulai disalurkan kepada 100 desa wisata. Lalu pada 2021, besaran bantuan naik menjadi Rp 32 miliar untuk 260 desa wisata. Sedangkan di 2022, kembali digelontorkan anggaran Rp 18,5 miliar untuk 131 desa.
"Dan, tahun 2023 kami anggarkan Rp 18,5 miliar untuk 140 desa wisata," lanjutnya.
Perhatian politikus berambut putih terhadap kemajuan desa wisata itu menjadi salah satu indikator percepatan penanganan kemiskinan di wilayahnya. Desa menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat sekaligus pelestarian budaya bangsa.
Riyadi menuturkan kemajuan desa wisata memang menjadi salah satu fokus Ganjar untuk mempercepat penanganan kemiskinan di Jateng. Menurutnya, desa menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat sekaligus pelestarian budaya bangsa.
Melalui program bantuan tersebut, ungkap Riyadi, diharapkan desa wisata dapat menjadi desa yang mandiri serta mendorong desa lain untuk mengarah ke yang lebih baik.
"Prinsipnya Pemprov Jawa Tengah sangat peduli terhadap desa wisata," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Desa Wisata Candirejo Kabupaten Magelang Tatag Sariawan menyampaikan tahun 2022 desanya mendapat bantuan Rp 1 miliar dari Pemprov Jawa Tengah.
"Bantuan itu sangat berguna untuk pengembangan desa wisata kami. Dananya untuk membangun rest area, galeri, sarana toilet dan mushola," katanya.
Lebih lanjut, Tatag mengatakan kini proses pembangunan sudah mencapai 80%. Desa Candirejo sendiri saat ini telah mampu mengumpulkan pendapatan rata-rata Rp 70 juta per bulan. Dengan adanya peningkatan tersebut, Tatag berharap wisatawan yang berkunjung ke Desa Candirejo dapat merasa semakin nyaman.
"Kalau sarana dan prasarana komplit maka berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pengunjung. Dengan begitu pendapatan akan meningkat," ujarnya.
"Dan, kami bisa mengoptimalkan masyarakat sebagai obyek wisata, seperti kultur, UMKM dan lain sebagainya. Tahun 90an desa kami termasuk desa miskin, sekarang maju dan berkembang," tandasnya.
0 Komentar