Berulang kali gagal dalam kontestasi politik nampaknya tak menyurutkan niat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju lagi dalam pemilu pada 2024 mendatang.
Nampaknya, ambisi berkuasa Prabowo sangat besar sehingga diusia yang sudah tua pun ia masih ingin menjadi presiden Indonesia. Namun apakah tidak sia-sia ? Pasalnya, dengan berulang kali gagal dan rekam jejak buruknya, tentua rakyat akan berfikir lagi untuk memilih dia. Kira-kira rekam jejak apa saja yang membuat Prabowo tak pantas dipilih rakyat ? ini dia penjelasannya !
1. Janji Kampanye yang Tidak Realistis.
Program ekonominya penuh dengan janji-janji populis, menaikkan gaji PNS, menurunkan harga, menghindari impor dan utang negara, dan lain sebagainya, tidak disertai pemikiran matang yang menunjukkan penguasaan dan pemahamannya atas prinsip ekonomi, fiskal, dan moneter. Janji-janji tidak realistis itu akan tinggal sebagai janji belaka dan tidak mungkin dilaksanakan atau bila dipaksakan akan mengakibatkan bahaya runtuhnya sistem pengelolaan ekonomi yang prudent dan jatuhnya negeri ke dalam krisis ekonomi baru.
2. Bersikap Mendua Soal Nasionalisme.
Prabowo memproyeksikan diri sebagai ultra nasionalis, anti asing, padahal dari mulutnya sendiri pernah keluar pernyataan bahwa dirinya adalah produk asing dan berkiblat ke Barat. Adiknya Hasyim yang aktif mendukungnya pernah menyampaikan dalam suatu forum di Amerika bahwa bila Prabowo terpilih akan membuka negeri ini selebar lebarnya buat Amerika dan kawan kawan. Sikap dan sifat hipokrit ini bagi mereka adalah bagian dari permainan politik amoral yang dianggap lumrah untuk merebut kekuasaan.
3. Kampanye Teror.
Prabowo adalah capres pertama di negeri ini yang menggunakan taktik menyebar pesimisme dan ketakutan kepada rakyat banyak antara lain atas dasar sebuah buku fiksional. Menyatakan bahwa dirinya harus menang sebab bila kalah negeri ini akan runtuh dalam waktu yang tidak terlalu lama. Menyatakan dirinya sebagai satu-satunya yang bisa menyelamatkan negeri ini dari keruntuhan. Pendukungnya menebar kebohongan adanya invasi puluhan juta tenaga asing yang merampas kesempatan kerja bagi warga negara.
4. Dikelilingi Ahli yang Tak Berintegritas.
Di antara tim “ahli” yang mengelilinginya, sejauh ini tidak tampak ada tokoh-tokoh yang berintegritas dan diakui serta dapat diandalkan keahliannya untuk membantu sang presiden sebagai bagian dari pemerintahnya bila terpilih. Dalam timnya yang senior, justru terdapat beberapa yang tidak konsisten pendiriannya, berkhianat terhadap cita-cita reformasi, dan bahkan ada yang tadinya menuntut agar Prabowo dimahmilubkan tetapi sekarang mendukungnya dengan fanatik.
5. Kehidupan Personal.
Kehidupan berkeluarga seseorang sering dan pantas dipakai sebagai salah satu ukuran kemampuan memimpin dan memberi pengayoman dan pendidikan kepada yang lain. Ketenangan batin yang diperlukan untuk menjalankan tugas sehari-hari dimulai dari keharmonisan dan kedamaian dalam berkeluarga. Kontras dan beda dengan capres lawannya, kehidupan kekeluargaan Prabowo terkesan tidak harmonis dan tidak bisa dijadikan teladan. Bila Prabowo terpilih, untuk pertama kali negeri akan tanpa ibu negara.
0 Komentar