Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mengkritik narasi perubahan yang dibawa Anies Baswedan. Soalnya, nilai itu disebutnya tidak cocok dengan salah satu partai pengusung Anies, yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Arifki menyebut bahwa NasDem merupakan partai pendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014 lalu sampai sekarang. Karenanya, narasi perubahan yang akan dijalankan Anies terbentur dengan politik main dua kaki yang dilakukan NasDem.
"Gagasan perubahan dan keberlanjutan itu tentu saling berlawanan. Secara elite ide ini sudah membangun tesis dan antitesis sendiri sehinga antara Jokowi dan Anies tidak bisa disatukan. Selain itu, dari sisi pemilih kedua isu ini bakal saling berseberangan. Namun, pada sisi lain partai pengusung Anies, Partai NasDem masih berada di pemerintahan Jokowi," katanya.
Dilema ini menurut Arifki akan menyulitkan Anies dan NasDem dalam memperkuat sikapnya karena risikonya dua narasi tidak saling bertemu.
Arifki menilai Anies menawarkan gagasan perubahan tentu menarik karena bertujuan untuk mengambil basis pemilih yang kontra dengan pemerintahan Jokowi. Sebagai bagian dari pemerintahan Jokowi, NasDem sebagai pengusung Anies harus dikucilkan oleh anggota koalisi pemerintahan lainnya.
0 Komentar