Ada yang berbeda dalam cara berpolitik Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 ini. Si pencetak hattrick kalah dalam Pilpres pada era pemilihan langsung itu terlihat lebih halus dengan gaya dan istilah yang membuat banyak orang nggak curiga dengan mode penyamaran Prabowo.
Kita tentu susah untuk melupakan momen ketika Prabowo berorasi sambil menggebrak-gebrak podium atau ketika Ketum Gerindra melempar ponsel ke arah orang yang berada di dekatnya. Sangat sulit untuk mempercayai kalau Prabowo sudah berubah.
Ia sengaja mengubah cara politiknya dan menyamar berpura-pura manis hanya untuk menaikkan elektabilitas dan juga mendapatkan suara rakyat. Karena cara terbaik menilai Prabowo sudah berubah atau belum saat mode kampanye nya aktif.
Jika mode itu aktif kita sangat yakin bahwa sifat asli Prabowo yang emosional masih akan terlihat, juga materi kampanye yang itu-itu aja karena cara berpikir dan pendekatan Prabowo yang sudah kuno.
Hal berikutnya adalah dengan melihat Prabowo kalah keempat kalinya dengan gong terakhir kalah dalam Pilpres 2024. Kita mau lihat apakah sportivitas Prabowo akan muncul ataukah masih sama dengan Pilpres dua edisi terakhir dimana Prabowo menolak mengakui kemenangan lawan politiknya, bahkan menuding yang aneh-aneh kepada penyelenggara Pemilu.
0 Komentar