Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek pembangunan dan distribusi sistem penyediaan air minum (SPAM) di Desa Gendowang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Selasa 4 Juli. Bantuan berupa sistem air bersih itu merupakan intervensi Pemprov Jateng dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem di desa tersebut.
“Kami mau kejar kebutuhan air bersih di setiap desa. Kalau di desa kadesnya bisa aktif seperti beliau, bisa menemukan ini lho warga saya yang kurang air bersih, ini lho ada sumber air bersih. Maka kemudian, bagaimana cara kami membuat sumber air bisa diutilisasi sehingga bisa didistribusikan,” kata Ganjar usai meninjau bantuan air bersih di rumah warga dan SPAM di Desa Gendowang.
Ganjar menjelaskan, bantuan air bersih merupakan bentuk intervensi dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Beban pengeluaran warga miskin untuk air bersih dapat dikurangi dengan adanya bantuan air bersih. Sebab, kebutuhan air bersih sudah terpenuhi.
“Selama ini ngangsu, kalau kemarau beli. Kalau pemerintah memberikan air bersih maka pengeluaran untuk air terkurangi. Dua, kalau air bersihnya betul-betul bisa mencukupi kebutuhan keluarga, insyallah dari sisi kesehatan akan terbantu,” jelasnya.
Artinya, lanjut Ganjar, ketika kebutuhan air bersih itu terpenuhi maka indikator kebutuhan dasar bagi warga yang masuk kategori miskin pelan-pelan diperbaiki. Tentu saja di luar itu masih ada intervensi lain seperti perbaikan alas, lantai, dinding, jamban, listrik, dan lainnya.
Adapun pembangunan SPAM di Desa Gendowang menelan biaya senilai Rp 371.722.000 yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah. Kapasitas dari reservoir SPAM Gendowang itu setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih atau air minum untuk 200 rumah atau KK.
Ganjar juga mengingatkan agar sumber mata air terus dijaga. Jika perlu dibuatkan Peraturan Desa (Perdes) untuk konservasi, tidak boleh dirusak, dan jika perlu menambah tanaman yang mampu mengkonservasi sumber mata air.
0 Komentar