Manuver politik Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo Subianto maju sebagai capres di Pilpres 2024 menuai respons sejumlah pihak. Tanggapan utamanya datang dari sesama rekan aktivis 1998. Saat era Orde Baru, Budiman dan Prabowo adalah orang yang dalam posisi berseberangan.
Lantas bagaimana tanggapan para aktivis terkait manuver politik Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo Subianto maju jadi capres 2024 ini?
1. Tri Agus Siswanto
Mantan aktivis Pusat Informasi Jaringan Aksi Reformasi Tri Agus Siswanto turut menanggapi pertemuan Budiman dengan Prabowo medio Juli lalu. Ia menilai Budiman sedang melakukan politik detergen. Budiman tengah merangkul Prabowo untuk membersihkan dosa masa lalu Ketua Umum Partai Gerindra itu. Prabowo merupakan pemimpin tim mawar, sebuah tim khusus yang disebut bertanggung jawab atas hilangnya para aktivis era Orde Baru.
“Namanya deterjen itu membersihkan. Deterjen politik itu membersihkan, cuci orang yang kotor, jadi dirangkul untuk mencuci kotoran Prabowo,” kata Tri Agus Siswanto Siswowiharjo.
2. Ayah korban penghilangan paksa era Orde Baru
Ayah korban penghilangan paksa era Orde Baru Petrus Bima Anugerah, Oetomo Rahardjo, mengatakan langkah Budiman mendukung Prabowo merupakan keputusan yang cerdik. Kenapa ? karena menurutnya Budiman tahu dengan lahan basah !
3. Sardiyoko
“Tapi dari sisi komitmen apa yang kami cita-citakan dulu, sikap Budiman membuat sesak dada kawan-kawan aktivis. Apalagi selama ini dia tidak pernah bersuara soal isu penghilangan paksa,” – Sardiyoko, Mantan Ketua Divisi Agitasi dan Propaganda SMID Surabaya.
4. Petrus Heriyanto
Forum Rakyat Demokratik Pro Korban Penculikan turut mengkritisi deklarasi organisasi Relawan Prabowo Budiman Bersatu atau Prabu di Semarang pada Jumat, 18 Agustus 2023 lalu. Tim Forum Rakyat Demokratik Pro Korban Penculikan yang juga mantan Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Demokratik (PRD) Petrus Heriyanto menilai deklarasi itu jadi bukti telanjang dukungan politik Budiman dan para pendukung organisasi tersebut kepada Prabowo, yang pernah terlibat dalam kasus penculikan aktivis 1998.
Menurut dia, dukungan tersebut meneguhkan politik impunitas kepada capres yang pernah terlibat dalam kejahatan HAM di masa lalu. Petrus menilai aksi tak patut Budiman hanya menjadi pencuci dosa sejarah Prabowo di masa lalu. Deklarasi itu bukan hanya menunjukkan Budiman mengkhianati kawan-kawan seperjuangannya. Tapi juga mengkhianati keluarga korban penculikan.
“Lebih dalam lagi, dia telah mengkhianati demokrasi dan nilai-nilai kemanusian,” ujar Petrus, dalam rilisnya, Senin, 21 Agustus 2023.
0 Komentar