Anies Baswedan pernah berujar bahwa menjadi Presiden merupakan ambisinya. Bukan menjadi Wakil Presiden! Dan dia akan memerjuangkannya, sampai terwujud. Namun, dengan ambisinya yang sangat besar itu, Anies sampai rela mengkhianati teman koalisinya sendiri.
Anies Baswedan telah mendapatkan dukungan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun, baru-baru ini, Anies Baswedan membuat kejutan dengan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.
Keputusan ini mengecewakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang sebelumnya telah dipilih oleh Anies Baswedan sebagai cawapresnya.
Partai Demokrat merasa dikhianati oleh Anies Baswedan dan Partai NasDem, dan menganggap keputusan tersebut sebagai pengkhianatan politik yang tidak sesuai dengan semangat koalisi. Partai Demokrat juga merasa tidak dihormati oleh Anies Baswedan dan Partai NasDem, yang tidak melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan cawapres.
Dari aksi pengkhianatan yang dilakukan Anies Baswedan terhadap AHY ini, semakin menguatkan masyarakat kalau memang pengkhianat seperti Anies tak pantas menjadi presiden Indonesia. Teman koalisi partai saja diprank Anies, apalagi kita sebagai rakyat ?!
0 Komentar