Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cak Imin, sepertinya mulai mantap maju sebagai cawapres. Dukungan dari berbagai pihak membuatnya seakan sedikit jumawa. Akan tetapi perlu diingat dua dosa yang pernah dilakukan oleh Cak Imin.
Pria yang kerap disapa Cak Imin tersebut punya polemik panjang di partai yang ia pimpin sekarang. Ini bermula dari konflik dirinya dengan sang paman, K.H.Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Akar konflik tersebut berawal dari ketidakloyalan Muhaimin terhadap Gus Dur. Kubu Gus Dur pun memecat Cak Imin. Kemudian, lahirlah dua kubu PKB, yakni PKB Gus Dur dan PKB besutan Cak Imin.
Pada 2021, beredar video viral di media sosial soal potongan pidato Gus Dur yang secara terbuka menyebut partai yang ia besarkan, PKB, dicuri oleh Cak Imin. "[...] PKB yang diambil Muhaimin Iskandar, dicuri [...] dicuri dengan bantuan pemerintah," kata Gus Dur yang diikuti tepuk sorai massa, dalam pidato yang beredar YouTube.
Dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi nasional, pada 11 Agustus 2023, keluarga Gus Dur, melalui Yenny Wahid, masih mengungkit kisruh aksi 'pencurian' PKB oleh Muhaimin. "Gus Dur yang pendiri partai, disebut oleh Cak Imin guru politiknya, malah dikudeta, apalagi rakyat," kata Yenny Wahid dalam program televisi tersebut.
Pada tahun lalu, Yenny juga sempat membahas 'kudeta' Muhaimin di PKB. Melansir Detikcom (27/6/2023), Yenny Wahid mengaku ingin meluruskan sejarah terkait PKB. Yenny Wahid mengatakan Presiden ke-4 RI Gus Dur dikeluarkan oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melalui Muktamar Ancol.
"Saya hanya ingin meluruskan sejarah di mana saat ini seolah-olah ada upaya menghapuskan sejarah PKB, seolah-olah Gus Dur itu masih berada di PKB. Banyak masyarakat yang tidak memahami bahwa Gus Dur, lewat Muktamar Ancol, Gus Dur sebagai pendiri PKB telah dikeluarkan dari PKB," kata Yenny Wahid dalam rekaman suara yang telah dikonfirmasi jubirnya, Imron Rosyadi Hamid (27/6).
Menurut penjelasan Yenny Wahid, dari peristiwa dikeluarkannya Gus Dur dari PKB, perlu ada pembelajaran politik bagi masyarakat. Sementara saat ini, bagi Yenny, sejarah dikeluarkannya Gus Dur dari PKB seakan tidak ada.
"Ini kan sejarah ini harus dikemukakan lagi di publik. Gunanya apa? Gunanya untuk melakukan pendidikan politik agar dalam politik itu para politikus mengedepankan etika moral. Ada etika dan ada moral, kalau terhadap pendiri partai saja diperlakukan seperti itu, tentu kita khawatir bagaimana nanti akan memperlakukan rakyat, mendengarkan suara aspirasi, memperjuangkan kepentingan mereka. Kira-kira begitu sih itu yang menjadi keprihatinan saya," beber Yenny.
Selain itu, Cak Imin juga memiliki persoalan hukum yang belum selesai. Yakni, kasus kardus durian saat menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2011. KPK ketika itu melakukan tangkap tangan dua anak buah Cak Imin, Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi I Nyoman Suisnaya dan bekas Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemenakertrans Dadong Irbarelawan.
KPK juga menangkap Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua Dharnawati yang baru saja mengantarkan Rp1,5 miliar ke kantor Kemenakertrans. Duit itu dibungkus menggunakan kardus durian. Pada persidangan di 2012, Dharnawati mengaku uang itu sebenarnya ditujukan untuk Cak Imin. Namun Cak Imin berkali-kali membantah, baik di dalam atau luar persidangan.
Lantas apa yang diharapkan dari Cak Imin sang pendosa ini ?!
0 Komentar