Pakar komunikasi politik Effendi Gazali meluruskan maksud bacapres PDIP Ganjar Pranowo, usai dinilai merendahkan profesi Najwa Shihab, sebagai jurnalis sekaligus pemandu acara alias Master of Ceremony (MC).
Effendy mengatakan masyarakat hanya salah menangkap garis besar maksud yang ingin Ganjar Pranowo sampaikan dalam konsep SDM unggul usungannya. Tidak bermaksud merendahkan profesi apa pun, Effendy mengungkap bahwa konteks pembicaraan Ganjar telah dimaknai keliru.
"Tidak ada maksud merendahkan. Orang seperti Ganjar jauh dari keinginan untuk merendahkan profesi orang lain," ucap dia, dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu, 23 September 2023.
Effendi lantas mengajak semua pihak untuk berpikir jernih ketika menyikapi isu-isu liar yang dialamatkan kepada para bacapres di Pilpres 2024 mendatang. meskipun dia memahami betul serangan terhadap Ganjar dilakukan untuk kepentingan politik dari pihak tertentu.
"Ya, di tahun politik seperti ini, gorengan isu akan selalu terjadi. Saya meminta masyarakat untuk jernih menilai dan memahami konteks dengan baik dan saya mengajak para pemilih di Indonesia, khususnya teman-teman jurnalis dan MC, untuk tidak mau diadu domba dengan isu ini," kata Effendi Gazali.
"Dan saya setuju dengan pernyataan Ganjar bahwa lulusan terbaik universitas harusnya kembali ke kampus untuk menjadi dosen. Itulah yang menjamin suatu bangsa menjadi cepat dalam akselerasinya menjadi negara maju," ujarnya lagi.
Effendy menjelaskan lebih lanjut, Ganjar sejatinya ingin menggarisbawahi betul pentingnya kualitas tenaga pendidik di Indonesia. Terutama, mengingat fakta di lapangan bahwa lulusan terbaik di perguruan tinggi seringnya lebih memilih berkarier di tempat lain dari pada kembali ke kampus untuk menjadi dosen.
"Tujuan Ganjar menyampaikan itu untuk menggambarkan betapa guru, dosen, dan tenaga pengajar itu memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa; dan seharusnya lulusan terbaik universitas yang mengisi ruang itu untuk mencetak generasi bangsa yang hebat. Konteks yang ingin disampaikan Ganjar itu, jadi," ucap Effendy.
Ia menilai perlu kondisi masyarakat yang berpikiran jernih ketika menonton konten pernyataan-pernyataan Ganjar. Hal ini untuk menghindari kekeliruan masif dan spekulasi liar yang ditimbulkan seperti isu 'hina jurnalis' ini.
"Maksud Ganjar bukan itu. Saya paham betul. Orang seperti Ganjar jauh dari keinginan merendahkan profesi itu. Apalagi, istrinya dulu juga seorang jurnalis," kata Effendi.
Menurut Effendi, dalam acara "Ganjar Pranowo Bicara Gagasan" di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, Ganjar hanya ingin memperkuat poin mengenai perwujudan sumber daya manusia (SDM) unggul yang dia gagas di Indonesia.
Untuk itulah dia mencari pembanding pekerjaan di tempat lain, seperti BUMN atau perusahaan besar lainnya. Karena sosok Najwa Shihab (Nana) berada tepat di depannya, maka menurut Effendy, spontan saja ketika ia menunjuk profesi Nana sebagai pembanding lainnya.
0 Komentar