Beredar video yang memperlihatkan enam remaja yang dipekirakan berusaia 18 hingga 20 an tahun dengan gaya cuek, mereka terlihat gembira, tertawa tawa sama seperti rata-rata anak-anak muda kekinian.
Tapi yang menjadi sorotan adalah tulisan di kaos hitam mereka. Dalam video yang diunggah akun tiktok nusantaram4ju itu bertuliskan "ORANG BAIK TIDAK PILIH PENCULIK".
"Membuat kami aktivis 98 terhenyak, merinding dan menahan air mata," kata salah satu aktivis 98, Sri Hadiningsih.
Tulisan sederhana, tidak menyebut siapa yang disasar, menurut Sri Hadiningsih, hampir semua yang memiliki daya ingat, pembaca sejarah, pemerhati kemanusiaan pasti bisa menduga duga siapa yang dimaksud di kaos itu.
"Kalau Saya, Hermawan Sulistio, Adian Napitupulu, Wahab, Sarbini, Eli Salomo, Budiman atau Syafiq yang bicara seperti tulisan di kaos itu, tentu hal biasa karena nama nama tersebut terlibat dan tahu bagaimana teman teman nya hilang sejak 25 tahun lalu dan tak pernah kembali. Nama nama itu merasakan bagaimana pedihnya melihat teman teman nya meninggal ditembaki di Trisakti, Semanggi, Jogja, Lampung dan Palembang," ucapnya.
Menurutnya, video viral di sosial media itu menyadarkan bahwa selalu lahir generasi kritis yang tidak mudah tertipu kata kata manis, generasi cuek tapi mampu menjaga kewarasannya, menjaga ingatan dan merawat keberaniannya untuk menyampaikan isi hati dan isi otak mereka.
Kaos yang mereka pakai seolah menantang partai pendukung sang capres, menantang keluarga besar sang capres, menantang para pengusaha yang menjadi donatur kampanye sang Capres, bahkan menantang para penculik yang saat ini menjabat berbagai jabatan penting di negara ini.
0 Komentar