PBNU mewanti-wanti tidak ada capres-cawapres di Pemilu 2024 atas nama NU. Hal ini usai Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin resmi berduet dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan, tidak ada calon presiden maupun calon wakil presiden Pilpres 2024 atas nama NU. Dia mengatakan, apabila ada capres-cawapres yang membawa-bawa NU, hal itu merupakan atas nama pribadi.
"Saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU. Masih perlu diulangi lagi ndak?" kata Gus Yahya.
"Jadi, kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya sendiri, track record-nya sendiri, dan seterusnya. Tidak ada atas nama NU, " sambungnya.
Gus Yahya juga mengatakan, selama ini tidak ada pembicaraan di PBNU terkait capres-cawapres. Sebab, kata dia, hal itu di luar domain PBNU sebagai organisasi keagamaan.
"Kalau ada klaim bahwa kiai-kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar. Karena tidak pernah ada pembicaraan di dalam PBNU mengenai calon, sama sekali. Selama ini tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan. Ya itu domain parpol, silakan," ungkapnya.
Dia menuturkan, berdasarkan keputusan Muktamar, PBNU bukanlah kompetitor dalam kontestasi Pilpres 2024. Gus Yahya pun menekankan lagi tak ada calon atas nama NU.
"PBNU, karena ini keputusan Muktamar, tidak bisa menempatkan diri sebagai kompetitor di dalam kompetisi politik seperti ini," ujarnya.
Menurutnya, jika ingin menarik suara NU, yang perlu diyakinkan ialah masyarakat, bukan PBNU. Menurut dia, selama ini hanya klaim dari mereka saja yang mengaku sebagai NU.
"Kalau mereka, misalnya, ingin dianggap peduli kepada NU, ya silakan. Yang mereka perlu yakinkan bukan kami, bukan PBNU, bukan pengurus-pengurus NU ini, tapi rakyat, warga. Apa yang menjadi kepentingan warga, itu yang perlu mereka perhatikan," tuturnya.
0 Komentar