Peneliti CYPR Boedi Rheza menyampaikan bahwa SMKN Jateng merupakan gagasan yang sudah seharusnya sejak lama dilakukan oleh gubernur lainnya, khususnya sejak otonomi daerah diterapkan. Menurutnya, hal itu merupakan langkah maju dalam dunia pendidikan.
SMKN Jateng merupakan sekolah kejuruan gratis yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tak mampu yang digagas sejak 2014 oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Program SMKN Jateng ini merupakan inisiatif untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mengantisipasi kebutuhan industri.
"Saya kira, program yang dilakukan oleh Pak Ganjar Pranowo adalah satu langkah maju dalam dunia pendidikan. Tidak semua gubernur dapat memikirkan inisiasi seperti ini," kata Boedi Rheza dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).
Ia juga mengatakan bahwa program ini dapat direplikasi di daerah lain, terutama yang memiliki tingkat pengangguran tinggi.
"Dunia usaha sangat membutuhkan tenaga kerja handal dan berkualitas. Jangan sampai ketika ada perusahaan atau industri yang ingin melakukan usaha namun kebingungan mencari tenaga kerja yang sesuai. Akhirnya justru mengambil tenaker dari luar daerah," ungkapnya.
Ia mengatakan program tersebut bisa direplikasi di daerah lain, terutama yang memiliki tingkat pengangguran tinggi.
"Dunia usaha sangat membutuhkan tenaga kerja handal dan berkualitas. Jangan sampai ketika ada perusahaan atau industri yang ingin melakukan usaha namun kebingungan mencari tenaga kerja yang sesuai. Akhirnya justru mengambil tenaker dari luar daerah," tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa jangan sampai penduduk lokal justru tidak menikmati kehadiran industri di daerahnya karena kualitas tenaga kerja setempat yang rendah.
Pola link and match yang digunakan untuk menyalurkan para lulusan untuk dapat langsung bekerja juga mendapatkan dukungan dari peneliti yang memiliki perhatian terhadap isu kependudukan.
"Apa yang dilakukan Pak Ganjar Pranowo, dengan menggunakan link and match dengan industri dapat mempercepat penyaluran lulusan dan tidak menambah pengangguran," ungkapnya.
"Program ini seharusnya dapat direplikasi di daerah lain. Semua tergantung political will dari Kepala Daerah untuk memajukan dunia pendidikan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja. Tanpa adanya political will yang kuat, tidak mungkin program seperti ini dapat dijalankan. Saya kira, pada level Gubernur, baru Pak Ganjar Pranowo saja yang memiliki inisiatif bagus seperti ini," sambungnya.
0 Komentar