Seolah belum jera, kader Nasdem kembali terjerat kasus korupsi usai Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang dikenal sebagai Menteri Pertanian (Mentan), diciduk KPK dan kabarnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi di Kementan.
Ditangkapnya SYL itu sekaligus menambah catatan kelam kader Nasdem yang kudu berurusan dengan hukum. Kondisi yang lantas kembali memunculkan niat mengejar Surya Paloh, yang katanya akan membubarkan partai Nasdem kalau sampai ada kadernya yang terkena kasus korupsi. Ah, yang bener Bang Paloh?
Memang, ucapan yang diketahui digemakan Surya Paloh sekitar 2015 itu dimaksudkan jika terjadi tindak pidana korupsi yang terstruktur dan sistematis, bukan secara personal. Namun, tetap saja omongan itu diragukan karena selang delapan tahun dari ucapan itu, masih saja ada kader Nasdem yang terjerat korupsi.
Namun, apa pun analisis dan alasan yang diberikan, siapa pun kita pasti setuju kalau tindak pidana korupsi selama ini sudah menghambat kemajuan bangsa. Korupsi BTS yang menjerat kader Nasdem bahkan tak hanya merugikan negara secara materi hingga triliunan rupiah, tapi juga menunda maju dan berkembangnya kualitas SDM kita karena impian mewujudkan "tol langit" lewat tersedianya jaringan internet di seluruh Indonesia menjadi kandas akibat proyeknya dikorupsi oleh begundal-begundal yang doyan duit tapi nggak pernah mempedulikan kepentingan dan kemajuan negeri ini.
Yaelah, kalau mereka peduli sama kemajuan bangsa, ya jelas nggak akan korupsi toh ya. Masa' orang korupsi duit atau proyek negara sekaligus peduli sama kepentingan bangsa? Kalau kata para pelawak Srimulat ... itu namanya hil yang mustahal.
Akhirnya, kita tunggu saja reaksi publik terhadap kasus korupsi yang satu ini. Akankah Nasdem dihukum publik dengan meninggalkan alias tidak memilih pada Pemilu 2024 sekaligus menolak memilih paslon yang diusung Nasdem pada Pilpres 2024 nanti?
Kalau saya sih, sudah lama memang nggak ada niat memilih Nasdem dan siapa pun calon yang mereka usung, baik di Pemilu maupun Pilpres 2024. Kalau pun sekarang ada kasus korupsi, ya malah mempertebal tekad saya untuk tidak memilih.
0 Komentar