Buku Membongkar Pikiran Ganjar karya Hamid Basyaib menjadi bahan diskusi politik Indonesia dari sejumlah akademisi dan mahasiswa di kampus Universitas Yale (Yale University), Connecticut, Amerika Serikat pada pertengahan Oktober lalu.
Buku yang membedah pemikiran Ganjar Pranowo tentang ekonomi, budaya, kesenian, penegakan hukum, hingga masalah-masalah pertahanan dan keamanan negara menarik perhatian para mahasiswa tentang sosok calon presiden yang didukung Partai Perindo itu. Terutama, saat Ganjar masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Diskusi yang diadakan di ruang Timothy Dwight College Town Hall ini berlangsung lebih dari satu jam, mendiskusikan berbagai topik mulai dari persoalan pertambangan, manajemen pemerintahan daerah, hingga ke industri pariwisata.
"Saya telah mengamati semua Presiden Indonesia sejak masa Presiden Soekarno, dan terlebih lagi sejak era reformasi. Dari tiga capres yang ada saat ini, jelas saja Ganjar adalah pilihan yang terbaik,” kata Lex Rieffel, pengamat dan pakar ekonomi global senior sebelumnya dari Brookings Institute di Washington DC yang hadir sebagai pembicara melalui sambungan Zoom online.
Lex Rieffel memberikan pandangannya setelah selesai membaca buku ini dalam versi terjemahan bahasa inggris berjudul Unloading Ganjar's Mind. “Ketika saya mengamati posisi Ganjar dalam kebijakannya, saya yakin bahwa dia akan menjadi pemimpin Indonesia yang lebih baik setelah Jokowi dibandingkan dengan Prabowo atau Anies,” kata Rieffel dengan lugas dan pasti.
Sementara itu, penulis Hamid Basyaib yang mengikuti diskusi melalui sambungan Zoom online secara langsung dari Jakarta, menyambut gembira diskusi buku karya tulisannya. "Diskusi buku ini sangat penting karena dunia internasional, khususnya Yale University, tertarik dengan visi dan misi pemimpin Indonesia di masa depan. Terima kasih atas kesempatan ini,” ujar Hamid yang ikut berdiskusi walaupun saat itu dini hari di Jakarta.
Hamid terlihat sangat antusias menjelaskan berbagai tema yang diangkat dalam bukunya. “Saya kagum melihat antusiasme mahasiswa Yale mendiskusikan pemikiran dan gagasan mas Ganjar Pranowo, padahal mereka hanya membaca literatur tentang Indonesia dan belum pernah datang ke Indonesia,” ujar Lia Sundah Suntoso, pengacara dari New York yang juga pendiri dari organisasi nirlaba USA for Ganjar - Mahfud.
“Ini menunjukkan bahwa karakter dan kredibilitas Mas Ganjar diakui di kalangan akademisi dan universitas di Amerika, khususnya di Yale University, salah satu kampus terkenal dan masuk dalam top delapan kampus elit atau Ivy League. Yale University itu sejajar dengan Harvard, Princeton dan Columbia University,” tambah Lia yang diundang hadir dalam diskusi ini.
“Saya merasakan getaran perjuangan dari pelosok dunia melalui berbagai cara termasuk bedah buku ini. Rakyat punya kesadaran politik yang sangat tinggi dan cerdas. Mereka bergerak dengan ketulusan dan mengikuti kata hati,” pendapat capres Ganjar Pranowo saat diberitahu soal diskusi buku ini.
Buku Unloading Ganjar's Mind (versi bahasa Inggris) yang diterbitkan oleh SS Publishing LLC, New York ini rencananya akan menjadi koleksi buku di perpustakaan publik di berbagai kota di Amerika. Buku ini juga dapat dibeli lewat situs online Amazon.com dan telah didistribusikan ke seluruh dunia.
0 Komentar