Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo meninjau salah satu sanggar inklusi yang berada di Sukoharjo. Hal ini dilakukan sebagai rangkaian dari safari politiknya di Jawa Tengah.
“Sanggar inklusi sangat menarik karena kalau kita bicara kesetaraan, maka Sukoharjo sudah punya satu tempat untuk menampung anak anak yang berkebutuhan khusus,” kata Ganjar di Sangar Inklusi Tunas Bangsa, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (27/12/2023).
Pantauan di lokasi, Ganjar tampak bercengkarama dengan mereka. Mulai dari anak-anak yang berkebutuhan khusus dalam hal berbicara, berjalan, hingga mental.
Menurut Ganjar, mereka termasuk bagian dari anak-anak Indonesia. Kehadirannya tidak boleh dipisahkan, malah justru harus difasilitasi dengan sanggar inklusi seperti Sukoharjo.
Oleh karena itu, Ganjar berniat untuk memasifkan sanggar serupa di seluruh Indonesia.
“Menurut saya ini bagus memberikan layanan kepada sodara-sodara kita penyandang disabilitas dan saya kira Sukoharjo ini bisa kita replikasi di seluruh indonesia. Jadi inklusifitasnya betul-betul bisa berjalan,” yakin Ganjar.
Ganjar mengamini, nasib dari anak-anak penyandang disabilitas masih belum banyak yang dibawa ke tempat-tempat seperti sanggar inklusi. Penyebabnya, diyakini sebagian orangtua masih malu mengakui bahwa anak-anak mereka berkebutuhan khusus. Akibatnya, sang anak semakin tertutup dan tidak berkembang.
“Maka kepada anak-anak kita yang berkebutuhan khusus ini perlu dilatih keterampilannya, harapannya dapat menjadi anak yang mandiri dengan talenta yang ditemukan,” yakin Ganjar.
“Kepada para orangtua, Allah menitipkan mereka untuk didampingi dan saya titip, kalau ada yg berkebutuhan khusus jangan takut dan malu karena kedepan kita bisa temukan talenta luar biasa dari mereka,” imbuh Ganjar.
Disabilitas Mampu Berprestasi
Berdasarkan pengalamannya yang pernah duduk di bangku legislatif dan eksekutif sebagai gubernur Jawa Tengah dua periode, mereka yang berkebutuhan khusus saat dilatih secara baik maka bukan tidak mungkin bisa menorehkan prestasi membanggakan bahkan di tingkat global.
“Saya pernah bertemu orangtua yang sebelumnya orangtuanya tidak pernah membawanya keluar. Tapi setelah dibawa (ke sanggar inklusi) dan ternyata mereka memiliki talenta luar biasa, seni dan olahraga bisa ke luar negeri mendapat medali emas,” Ganjar menandasi.
0 Komentar