Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani dan buruh tembakau asepan di Desa Mireng, Kecamatan Trucuk, Klaten. Saat bertemu Ganjar, para petani mengeluhkan persoalan pupuk langka.
Ganjar dan rombongan tiba di gudang pengasapan tembakau di Desa Mireng sekitar pukul 09.15 WIB. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu disambut puluhan warga yang meminta berfoto.
Ganjar langsung mengecek tumpukan tembakau yang ada di gudang. Setelah itu dengan didampingi anggota DPR RI, Aria Bima, anggota DPR RI Sunarna, anggota DPRD Jawa Tengah, Kadarwati dan anggota DPRD Klaten berdialog dengan petani.
“Petani tembakau ada beberapa hal yang diharapkan. Satu, terkait dengan kemudahan pupuk, karena petani tembakau ini kelompok yang tidak mendapatkan subsidi,” ungkap Ganjar kepada wartawan usai dialog, Rabu (27/12/2023).
Menurut Ganjar, petani tembakau merupakan kelompok yang ikhlas tidak mendapatkan subsidi pupuk pemerintah. Namun menurut petani pupuk juga langka.
“Problemnya kok langka ada apa? Wong kami membeli tidak bersubsidi saja langka, maka yang yang mesti dipersiapkan adalah produksi dari pabrik dan cara distribusinya,” terang Ganjar.
Ganjar menyatakan dengan masalah itu, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) bisa menyampaikan masalah itu. Pengelola pupuk juga diharapkan terlibat.
“Pengelola pupuk, tolong kawan-kawan yang tidak mendapat subsidi pupuk dipenuhi saja kebutuhannya. Masalah yang kedua, karena banyak tenaga yang makin berkurang butuhnya mekanisasi pertanian, seperti peralatan kultivator,” kata Ganjar.
Yang terakhir, sambung Ganjar, masalah harga tembakau yang selama ini fluktuatif. Sebab harga tembakau bergantung dengan cuaca.
“Kalau tembakau itu pasti tergantung dengan cuaca, kalau cuacanya panas harganya bagus, seperti hari ini. Dan di Klaten dan Boyolali telah diekspor, ini potensi pertanian kita yang bagus,” pungkas Ganjar.
Suyani, petani tembakau mengatakan selama ini petani kesulitan mendapatkan pupuk jenis ZA dan SP36. Pemerintah diminta mempermudah mendapatkan pupuk.
“Mohon dipermudah pak, ada tapi harganya mahal. Jadi mohon ada subsidi, subsidinya diperbanyak,” kata Suyani.
0 Komentar