Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan keberhasilan program SMKN Jateng sebagai upaya konkret mengentaskan kemiskinan ke seluruh daerah se-Indonesia.
Program sekolah gratis yang digagas Ganjar saat menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode itu, terbukti mampu mempercepat penurunan kemiskinan secara sistematis.
Hal itu diungkapkan Ganjar, saat hendak menginap di rumah Bagus, seorang lulusan SMKN Jateng angkatan pertama yang terletak di RT 06 RW 14 Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo pada Sabtu (23/12/2023).
“Kalau kita bawa betul-betul program ini dengan kawalan yang kuat insya Allah akan lebih mempercepat penurunan kemiskinan secara sistematis,” ujar Ganjar.
Adapun program SMKN Jateng merupakan sekolah gratis yang didirikan Ganjar pada 2014 dengan target anak dari kalangan keluarga kurang mampu.
Sekolah ini telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa. Dari jumlah lulusan tersebut, sekitar 80 persen di antaranya terserap di dunia kerja dan perguruan tinggi, baik di tingkat nasional maupun luar negeri.
Berdasarkan hal itu, Ganjar menyampaikan keseriusannya untuk meneruskan program serupa di tingkat nasional jika terpilih menjadi Presiden RI 2024 dengan prioritas pelaksanannya di daerah Indonesia Timur dan daerah 3T.
“Di semua daerah sebenarnya kalau saya hitung-hitung satu kabupaten satu saja itu akan sangat membantu. Tapi kalau kita akan membuat satu akselerasi, saya kira Indonesia Timur, di remote area atau daerah 3T itu jadi prioritas terpenting,” jelas Ganjar.
Program tersebut nantinya juga beriringan dengan program Ganjar-Mahfud dalam mewujudkan satu sarjana untuk satu keluarga miskin.
Lebih lanjut Susilo, orang tua dari Bagus yang merupakan lulusan SMKN Jateng angkatan pertama mengungkapkan keberhasilan SMKN Jateng dalam mengentaskan kemiskinan.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang bubur sumsum itu sangat bersyukur anaknya bisa sekolah gratis berkat Ganjar. Bagus adalah lulusan angkatan pertama SMKN yang langsung diterima kerja setelah lulus.
Dia dan dua lulusan lainnya kini bekerja di salah satu perusahaan batubara di Kalimantan sebagai mekanik ekskavator dengan gaji Rp12 juta per bulan. Bagus tampak senang bisa berdialog langsung dengan Ganjar.
Susilo kemudian memaparkan, setelah lulus dari SMKN Jateng anaknya tidak hanya menunjukkan peningkatan keahlian, tapi juga akhlak, kejujuran dan sopan santun yang diajarkan dalam sistem pembelajaran di SMKN Jateng juga membuat lulusannya menjadi pribadi yang lebih berakhlak.
“Yang namanya SMK gratis di sini juga banyak tapi yang sistem pendidikannya seperti SMKN Jateng itu belum ada. Bagaimana dia belajar, bagaimana makan, bagaimana dia sopan santun pada orang tua itu yang luar biasa. Jadi tidak hanya pendidikan akademis yang ditingkatkan, akhlaknya juga luar biasa,” tutur Susilo.
Kini, Bagus sukses mengangkat taraf hidup keluarganya. Dia selalu menyisihkan gajinya sebesar Rp 2 juta untuk kedua orang tuanya tiap bulan dan rumah orang tuanya juga telah direnovasi. Bagus juga telah menikah dan memiliki satu unit rumah di Boyolali.
Menilik keberhasilannya SMKN Jateng, Susilo memberikan dukungan penuh untuk Ganjar yang ingin mereplikasi program serupa di seluruh Indonesia dengan harapan semakin banyak keluarga kurang mampu yang bisa terbantu, sehingga kemiskinan akan cepat menurun.
“Saya setuju sekali, saya sangat setuju. Itu luar biasa. Kalau memang di Jawa Tengah sudah segini baik, kalau di Indonesia lebih baik lagi. Makanya saya berdoa pada Allah semoga Pak Ganjar bisa memimpin negeri ini dan negeri ini menjadi lebih baik,” ucap Susilo.
0 Komentar