Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan secara blak-blakan meminta Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk langsung 'turun gunung' melihat smelter atau fasilitas pemurnian dan pemrosesan nikel dan politeknik yang terbangun di Morowali, Sulawesi Tengah.
Hal itu dikatakan Luhut usai Cak Imin yang sempat melontarkan bahwa program hilirisasi di Indonesia, khususnya nikel, dilakukan secara ugal-ugalan. Hal itu dikatakan Cak Imin pada Debat Cawapres pada Minggu (21/01/2024) lalu.
Dengan begitu, Luhut justru akan mengajak Cak Imin untuk berkunjung ke Weda Bay, Maluku Utara dan ke Morowali, Sulawesi Tengah yang mana terdapat pusat hilirisiasi nikel di Indonesia.
"Saya pingin sebenarnya itu mengundang Muhaimin ke Weda Bay, ke Morowali, untuk lihat sendiri, seeing is believing," ujar Luhut dalam akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, dikutip Kamis (25/01/2024).
Luhut juga mengatakan, dirinya mengajak Cak Imin untuk melihat langsung proses hilirisasi nikel di Indonesia. Menurut Luhut, Cak Imin melakukan kebohongan publik perihal hilirisasi nikel di Indonesia.
"Daripada Anda bohong pada publik yang menurut saya itu satu karakter yang gak bagus untuk mencapai suatu posisi. Anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Luhut juga akan mengajak Cak Imin untuk berkunjung ke sebuah politeknik yang akan meningkatkan tingkat pendidikan di wilayah yang menjadi pusat perindustrian nikel tersebut.
"Saya sudah jelaskan bahwa ada salah satu politeknik yang didirikan di situ. Sekali-kali berkunjung deh ke politeknik itu, menurut saya bagus, dan guru-gurunya juga berkelas. Ada yang dari ITB, ada yang dari UI yang kita ajak untuk mengajar di sana," tandasnya.
Sebelumnya memang, Cawapres Nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyatakan menyatakan keprihatinannya mengenai program hilirisasi tambang yang digencarkan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Cak Imin menilai hilirisasi yang gencar berjalan di Indonesia dilakukan secara ugal-ugalan.
Cak Imin menilai selain menjamurnya tambang ilegal di 2.500 lokasi, tambang legal yang ada saat ini saja bahkan belum membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Hal ini tersebut menyusul banyaknya tenaga asing yang justru mendominasi.
"Kita saksikan dalam proses penambangan dan bisnis tambang kita hilirisasi dilakukan ugal-ugalan, merusak lingkungan, ada kecelakaan, tenaga asing mendominasi," kata dia dalam debat keempat Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang dikhususkan untuk Calon Wakil Presiden di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/01/2024).
Selain itu, ia juga mengkritisi program hilirisasi di sektor pertambangan yang belum berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Misalnya seperti yang terjadi di Sulawesi Tengah, dimana ketika pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut naik 13% namun rakyatnya masih tetap miskin. "Sulawesi Tengah pertumbuhan ekonomi naik 13% tinggi sekali tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak menikmati hilirisasi, apa yang mau kita lakukan sementara ilegal tetap berlanjut," ujarnya.
0 Komentar