Sebelumnya kalian sudah tahu soal Prabowo melakukan blusukan secara tiba-tiba di Cilincing, Jakarta Utara. katanya diam-diam dan bukan settingan. Itu kata pendukung Prabowo.
Ternyata di balik itu ada isu sejumlah warga di sana didata oleh Babinsa setelah kunjungan Prabowo.
Kalau menurut Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Nugraha Gumilar, dia mengaku belum tahu tentang informasi itu.
"Wah baju loreng kan banyak, ya, kita harus pastikan dulu apa benar itu Babinsa saya belum bisa pastikan juga. Nanti kita cek dulu ya," kata dia.
Benar tidaknya, kita tunggu kejelasannya. Berdasarkan video yang viral, seorang warga menyampaikan informasi terkait kegiatan blusukan Prabowo ke kediamannya.
Menurut pengakuan warga, sebelum Prabowo datang, ada dua orang yang membawa kamera dan mengatakan bahwa ada keperluan syuting. Tidak lama kemudian, ajudan Prabowo datang menyampaikan kepada warga bahwa Prabowo akan datang sebentar lagi.
Saya bilang juga apa, katanya senyap dan sepi, diam-diam tanpa settingan tapi kamera ada di mana-mana, hehehe. Mana mungkin lah kedatangan Prabowo bisa sesepi itu kecuali sudah dikondisikan. Hanya orang polos politik yang percaya. Bukan style Prabowo untuk blusukan ke gang-gang sempit dengan kondisi lingkungan yang kurang layak.
Jadi warga ini kaget mendengar kabar itu. Kalau menurut saya, mungkin dia kaget, kok Prabowo tiba-tiba bisa blusukan, hehehe.
Dia juga mengatakan, anak-anak kecil di sekitar kawasan itu dikasih uang Rp 100.000 yang langsung diberikan oleh ajudan Prabowo. Selain itu, dia juga diminta KTP dan KK milik dia dan milik orang tua. Alasannya untuk didata dan akan diberikan sesuatu.
Saya tidak tahu soal ini, tapi kalau ini benar, ini benar-benar sudah kacau. Politik uang sudah sedemikian masif. Saya jadi teringat saat saya pulang kampung beberapa hari lalu, ada orang-orang yang mengatakan pada saya, mereka akan diberi sejumlah uang, tapi harus serahkan data KTP dan KK.
Beberapa hari lalu juga heboh Gus Miftah bagi-bagi uang di Pamekasan, Madura. Katanya sih itu sedekah, dan uang yang dibagikan itu berasal dari Haji Her. Selain itu, banyak sekali pembelaan di mana Gus Miftah disebut bukan bagian dari TKN Paslon 02. Pada intinya, masyarakat yang akan menilai semua ini.
Semua ini harus kita lawan, karena ada kekuatan besar yang sedang menunggu untuk berkuasa. Yang satu sudah kebelet, yang satu kepingin tetap berkuasa. Komplit deh.
0 Komentar