Beberapa waktu lalu, ada yang menilai bahwa kondisi Prabowo terbilang cukup mengkhawatirkan sebagai calon pemimpin negara, khususnya soal aksi joget gemoy yang beberapa kali dia tunjukkan dalam berbagai kesempatan, tapi terkesan nggak tahu waktu dan waktunya juga dinilai tidak pas.
Prabowo bahkan diduga mengalami masalah serius pada kemampuan pikirannya, karena tampaknya ada yang perlu dikhawatirkan soal kesanggupan Capres 02 itu dalam mengelola informasi, juga dalam hal membuat keputusan yang solid terutama di situasi yang genting dan penuh tekanan.
Kita juga perlu mengkhahwatirkan soal emosi Prabowo yang tidak stabil, yang begitu mudah dipengaruhi oleh mood yang naik turun begitu cepat seperti roller-coaster. Lihat saja bagaimana tidak fokusnya Prabowo pada debat yang ketiga, ketika sejak awal sudah disenggol Anies Baswedan tanpa basa-basi. Kita juga belum lupa bagaimana sakit hatinya Prabowo kepada Anies, yang dalam durasi tiga minggu juga masih tersimpan pasca diberi nilai 11 dari skala 1-100 soal kinerjanya sebagai Menhan.
Sungguh rasanya komplit banget, kayak produk permen yang banyak rasa itu ... soal kondisi fisik, pikiran, emosi, hingga kestabilan jiwa Prabowo yang secara usia sudah tidak muda lagi itu.
Mungkin faktor-faktor di ataslah yang membuat pandangan Prabowo tampak kosong ketika belum lama ini menghadiri acara kampanye, dengan raut muka sangat lelah, juga langkah kaki yang tampak berat untuk melangkah.
Jadi, apakah Prabowo masih sehat? Silakan tanyakan pada mereka yang tahu kondisi pastinya, karena kita tidak mau menebak-nebak, apalagi tidak ada hadiahnya. Hanya, sejak awal pendaftaran dan tes kesehatan, kita agak meragukan kondisi fisik, jiwa, dan mentall Prabowo benar-benar prima dan lolos uji, jika memang tes kesehatan dilakukan secara profesional, tidak hanya formalitas karena ada tahapan tes medis yang perlu dilalui.
Jika hanya berkampanye sesekali saja Prabowo terlihat kepayahan, bagainana nanti memimpin negara yang tidak bisa hanya sesekali saja diputarin agar tahu fakta di lapangan? Jika tak bisa kendalikan emosi, apakah tidak bahaya kalau nanti Prabowo kerap terpancing situasi atau tekanan pihak luar, lalu menyerukan perang?
Jika semisal 02 berhasil dengan dibantu oleh segenap kemampuan ayahanda Gibran, lalu pada tahun pertama Prabowo dinyatakan tidak mampu menjalankan tugas, apakah kita akan nekat menyerahkan kepemimpinan negeri pada sosok yang labil, emosian, memanfaatkan pelanggaran etika di MK untuk kepentingan pribadi, dan sangat tidak berpengalaman? Pikir seribu kali sebelum menyesal, khususnya pendukung 02. Semoga yang kita khawatirkan tidak terjadi ya.
0 Komentar