DICINTAI RAKYAT ! ADA YANG MINTA DIPELUK JOKOWI LOH

  


Salah seorang warga bernama Made memeluk Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berdialog dalam acara pemberian nomor induk berusaha pelaku UMK Perseorangan 2022 di Gedung Olahraga Nanggala Kopassus, Jakarta Timur. Namun upaya Made untuk memeluk Jokowi yang kedua kalinya dihalangi anggota Paspampres.

Momen Jokowi dialog dengan warga itu disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (13/7/2022). Made awalnya mendapat giliran menyampaikan ceritanya kepada Jokowi. Namun sebelum memberikan penjelasan, dia menyampaikan ingin memeluk Jokowi.

"Pak boleh peluk, nggak, Pak," ujar Made.

Made lantas mendekat ke arah Jokowi dan memeluknya. Anggota Paspampres juga tampak mendekat siaga. Namun Made tetap bisa memeluk Jokowi.

"Ini tadi yang di sebelah kanan saya, sama kiri saya mau foto, ada yang meluk," kata Jokowi.

"Ini kesempatan sekali dalam seumur hidup saya mungkin, Pak," ujar Made.

Setelah itu, Made memperkenalkan diri. Dia merupakan pengusaha obat herbal.

"Saya ini usaha saya di bidang produksi herbal perkapsulan, herbal dari Indonesia, awal mula usaha itu awalnya dari pertama orang tua karena sakit awalnya Pak, karena minta herbal," ujar Made.

Jokowi kemudian bertanya herbal yang dimaksud oleh Made. Dia memberikan penjelasan hingga omzet yang didapatnya per bulan.

"Apa pun itu bentuknya seperti brotowali, sambiloto. Awalnya orang tua sakit terus karena saya rasa herbal itu mahal, saya coba produksi sendiri Pak. Nah lama-lama alhamdulillah berkembang berkembang sampai hingga saat ini omzet bisa sampai 2 juta per hari," ujar Made.

Setelah memberikan penjelasan, Made lalu meminta lagi untuk memeluk Jokowi. Namun upayanya yang kedua ini gagal.

"Boleh peluk sekali Pak, maaf Pak," ujar Made.

Made awalnya berjalan ke arah Jokowi dengan gestur hendak memeluk. Namun anggota Paspampres yang berada di belakang Jokowi kemudian dengan sigap menghalangi Made.

Anggota Paspampres lain yang berada di belakang Jokowi turut berdiri. Akhirnya Made pun kembali ke tempatnya.

Posting Komentar

0 Komentar