JAKARTA-Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru rupanya mendapat perhatian dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin ternyata telah mengetahui adanya program pemindahan ibukota. Atas dasar itu ia menyampaikan keterkaitannya berinvestasi di IKN.
Kunjungan Jokowi ke Rusia
untuk bertemu Vladimir Putin berbuntut dengan rentetan rencana kerjasama
bilateral antar kedua negara. Di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Putin
menyampaikan minatnya untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN Nusantara di
Kalimantan.
Putin menganggap, prospek
cerah akan muncul apabila Rusia menjalin kerjasama bisnis dengan Indonesia.
Dalam hal ini terutama dalam pembangunan infrastruktur transportasi dan
logistik. Proyek transportasi yang ditawarkan Putin kemudian ia kaitkan dengan
pembangunan IKN sebagai ibukota baru Indonesia.
"Secara khusus,
Russian Railways dapat bergabung dalam implementasi inisiatif skala besar oleh
kepemimpinan Indonesia, untuk memindahkan ibu kota negara ke pulau
Kalimantan," kata Putin seperti dilansir dari kremlin.ru, Jum'at 1 Juli
2022.
"Sebagai ibu kota
yang menunjukkan kecepatan dan kualitas perkembangan yang sangat baik, Moskow
juga dapat mengambil bagian dalam pekerjaan ini (investasi di IKN) dalam skala
besar," ucap Putin.
Dengan dimulai dari
pengembangan IKN, Putin menyampaikan kerjasama yang dibangun akan meliputi
cakupan lebih luas. Tidak hanya sebatas proyek bisnis dan infrastruktur,
nantinya kerjasama juga akan meluas perihal kemanusiaan termasuk antarwilayah
dan antaragama.
"Kerja sama tersebut mempertimbangkan
fakta bahwa Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia dalam hal
populasi," ungkapnya.
Di sisi lain, Jokowi hanya fokus menanggapi
hal yang diembannya dalam kunjungan ke Rusia. Tak lain adalah membahas konflik
Rusia-Ukraina yang saat ini masih berkecamuk.
"Dapat saya
sampaikan Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun, kecuali ingin melihat
perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk, energi dapat segera
diperbaiki," ungkap Jokowi.
Persoalan pangan dan
energi menurut Jokowi sangat penting karena mencakup keberlangsungan hidup
miliaran manusia.
"Ratusan juta orang
terdampak dengan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk, terutama di
negara-negara berkembang," ujarnya.
Pasokan pangan dan pupuk
menjadi fokus pembahasan utama antara Jokowi dan Putin, dikarena hal tersebut
merupakan dampak dari konflik Ukraina-Rusia sejak Februari lalu.
Dalam pertemuan dengan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kremlin, Rusia, Kamis (30/6/2022),
Presiden Vladimir Putin mendorong potensi kerja sama bisnis dalam sektor
infrastruktur transportasi dan logistik di Ibu Kota Negara (IKN). Salah satu
yang disinggung Putin adalah transportasi kereta api.
Menyinggung soal
infrastruktur IKN, Putin juga menyampaikan kemungkinan pembukaan kembali
penerbangan langsung dari Moskow ke Bali. Hal lain yang disampaikan Putin
kepada Jokowi adalah kesediaan BUMN Rusia Rosatom State Corporation untuk
bergabung dalam proyek teknologi nuklir untuk bidang kesehatan dan pertanian di
Indonesia. Kepada Putin, Jokowi menyampaikan terkait dengan dukungan dirinya
untuk upaya PBB reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas
pangan Ukraina dalam rantai pasok dunia.
"Khusus untuk jalur
ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, saya sangat
menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan
keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia, ini sebuah berita
yang baik," paparnya.
0 Komentar