Presiden Joko Widodo dikabarkan akan mengunjungi China pada 25-26 Juli mendatang. Kementerian Luar Negeri China (MFA) mencatat bahwa Presien Jokowi akan menjadi kepala negara pertama di dunia yang berkunjung ke China sejak Olimpiade Musim Dingin yang dihelat di Beijing awal Februari 2022 lalu.
Selain
itu, China juga menjadi negara pertama di Asia Timur yang dikunjungi Presiden
Jokowi sejak awal Covid-19.
"Presiden
Joko Widodo merupakan kepala negara asing pertama menunjungi China sejak
Beijing Winter Olympic dan China akan menjadi negara pertama kunjungannya ke
Asia Timur sejak awal COVID-19," kata juru bicara MFA Wang Wenbin di
Beijing, Kamis.
Menurutnya,
kunjungan Presiden Jokowi ini menunjukkan pentingnya hubungan bilateral kedua
negara.
Presiden
Jokowi akan mengunjungi China pada 25-26 Juli sebelum ke Jepang dan Korea
Selatan.
"Dalam
kunjungan tersebut, Presiden Xi Jinping akan mengadakan pembicaraan dengan
Presiden Joko Widodo. Perdana Menteri Li Keqiang juga akan bertemu dengannya
untuk bertukar pandangan terkait hubungan bilateral dan isu-isu utama regional
dan internasional," kata Wang dalam pengarahan pers rutin itu.
Kedua
negara memiliki kepentingan bersama yang lebih luas sebagai sama-sama negara
berkembang.
"Dalam
beberapa tahun terakhir, kedua negara telah menetapkan arah pembangunan
komunitas China-Indonesia dalam pola hubungan bilateral baru empat pilar yang
meliputi politik, ekonomi, budaya, dan maritim," ujarnya.
Melalui
kunjungan Presiden Jokowi, Wang berharap kedua belah pihak akan meningkatkan
rasa saling percaya dan menjadi contoh model kerja sama Selatan-Selatan yang
saling menguntungkan untuk masa depan.
Terkait
keketuaan G20 Indonesia, lanjut dia, China sangat mengapresiasi dan
mendukungnya.
"Dalam
kunjungannya, Presiden Joko Widodo akan berkomunikasi langsung dengan para
pemimpin China terkait G20 guna membicarakan cara-cara menghadapi tantangan
global, menunjukkan solidaritas dan koordinasi di antara negara-negara
berkembang, dan membangun energi positif untuk ekonomi global pascapandemi
COVID1-19," kata Wang.
0 Komentar