Untuk kesekian
kalinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai situasi darurat yang
sedang melanda dunia. Salah satunya kelaparan akut.
Jokowi
menjelaskan saat ini situasi dunia dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Menurutnya
situasi sulit ini tidak bisa dihindarkan begitu saja.
"Harus saya
sampaikan apa adanya. Bahwa kita saat ini pada posisi yang tidak mudah. Dunia
sekarang pada situasi yang sangat sulit. Tidak gampang, tidak mudah. Mengelola
negara dalam situasi di dunia yang penuh ketidakpastian, penuh dengan kesulitan
karena di mulai dengan pandemi COVID-19," ucapnya dalam acara Musyawarah
Rakyat (Musra) Indonesia di Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022).
Pandemi
menurutnya sudah menyebabkan krisis kesehatan. Kondisi ini diperburuk dengan
adanya perang di Ukraina yang menyebabkan krisis pangan dan krisis energi.
"Kemudian
muncul lagi krisis energi. Di semua negara. Ketiga kemudian masuk namanya
krisis keuangan," tambahnya.
Krisis keuangan
yang muncul juga menyebabkan banyak negara di dunia sudah terkapar ekonominya.
Menurut catatan dari beberapa lembaga internasional sudah ada 66 negara yang
ekonominya ambruk.
"Berulang
saya sampaikan bahwa diperkirakan oleh lembaga internasional, akan ada, tambah
terus. Dulu awal hanya 9, kemudian 25, kemudian 42, terakhir angkanya 66 negara
yang akan ambruk ekonominya karena krisis tadi," tuturnya.
Dari sederet
krisis yang ada menimbulkan kondisi yang menyeramkan yakni kelaparan akut.
Menurut Jokowi sudah ada 82 negara yang mengalami kondisi tersebut.
"Ini lah
yang perlu saya ingatkan bahwa posisi kita tidak berada pada posisi normal. Dan
82 negara sekarang sudah berada pada posisi kekurangan pangan akut. Dan
sebagian sudah masuk pada situasi kelaparan," ucapnya.
Untungnya
menurut Jokowi Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat. Setidaknya itu
terbukti dari penghargaan yang diberikan oleh International Rice Research
Institute (IRRI) terkait sistem ketahanan pangan Indonesia, terutama dalam hal
swasembada beras.
"Saya
senang hadir di sini juga para petani yang menyebabkan 3 minggu lalu kita dapat
sertifikat dari IRRI yang menyatakan sistem ketahanan pangan Indonesia sangat
baik dan kita sudah swasembada beras sejak 2019," ucapnya.
"Ini
menunjukkan kerja keras kita membangun infrastruktur pertanian, baik itu
bendungan, embung, baik itu berupa irigasi itu membuahkan hasil," tambah
Jokowi.
0 Komentar