Ketua DPP PKB, Indah Dita Sari secara terang-terangan menyindir PAN yang meminta bantuan dari Gerindra untuk menjembatani komunikasi dengan PKB terkait potensi Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ia menilai, pernyataan Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto yang mewakili partainya sebagai pendatang baru dalam Koalisi KIR (Kebangkitan Indonesia Raya) tidak menghargai partai lain yang sudah antri.
"Saya membaca pernyataan seperti itu di media. Saya merasa kagum. PAN ini merupakan partai pendatang baru dalam Koalisi KIR. Sebagai pendatang baru, seharusnya mereka duduk di belakang," ujar Dita.
Maka dari itu, Dita menyarankan agar PAN bisa membantu koalisi sebelum membicarakan posisi cawapres. Ia mengibaratkan PAN sebagai seorang magang.
PAN, menurut Dita, dapat membantu koalisi dengan gagasan visioner sambil membangun ikatan terlebih dahulu dengan PKB dan Gerindra dalam Koalisi KIR.
"Sebagai seorang magang, tentu harus memiliki orientasi terlebih dahulu. Jangan langsung mencoba mengalahkan karyawan tetap yang sudah senior," ujar Dita.
Perebutan kursi cawapres di kubu Prabowo ternyata juga begitu panas. Saling sindir dan saling senggol pun mulai dilakukan oleh partai-partai koalisi Prabowo. Kalau terus begini maka koalisi ini pun bisa terancam bubar.
0 Komentar