Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengalokasikan Rp 95 triliun dalam mendukung ketahanan pangan nasional
untuk pelaksanaan APBN 2023. Salah satu yang akan didorong adalah meningkatkan
ketersediaan akses dan kualitas pangan.
Direktur Jenderal
Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta menjelaskan, arah kebijakan
ketahanan pangan pada tahun depan mencakup peningkatan produktivitas komoditas
pangan strategis, dorongan untuk terciptanya sumber daya manusia (SDM)
pertanian dan perikanan yang berdaya saing.
Lewat anggaran
ketahanan pangan di tahun depan, pemerintah juga mendorong pemanfaatan
teknologi dan data, serta pengembangan iklim investasi, perkuatan sistem
logistik pangan nasional, dan transformasi sistem pangan yang berkelanjutan.
"Belanja
pemerintah pusat untuk ketahanan pangan akan disalurkan pada Kementerian
Pertanian untuk menjaga keberlanjutan peningkatan produksi komoditas pangan
prioritas, pengembangan diversifikasi pangan lokal, penguatan rantai pasok
logistik pangan dan food estate," jelas Isa dalam rapat kerja dengan
Banggar DPR, Selasa (20/9/2022).
Isa merinci, anggaran
ketahanan pangan senilai Rp 95 triliun akan dicapai untuk beberapa hal. Di
antaranya kawasan fasilitas penerapan budidaya padi sebanyak 279,55 ribu
hektare, kawasan fasilitas penerapan budidaya jagung 40.000 hektare, dan
kawasan fasilitas penerapan budidaya kedelai 350.000 hektare.
Berikutnya bantuan
alat penangkap ikan ramah lingkungan sebanyak 9.275 unit, bantuan benih dan
calon induk ikan 118 juta ekor, dan bantuan sarana peti beku sebanyak 300 unit.
Selanjutnya pembangunan bendungan lanjutan 23 unit, dan bendungan baru 7 unit,
dan pembangunan jaringan irigasi 6.900 hektare.
Serta rehabilitasi
jaringan irigasi untuk 98.700 hektare melalui Kementerian PUPR dan 3.213
hektare melalui Kementerian Pertanian dan tentu tidak terlupakan adalah subsidi
pupuk sebanyak 6,6 juta ton.
Adapun anggaran
ketahanan pangan di tahun depan meningkat tipis 0,9% dibandingkan outlook
anggaran 2022 yang sebesar Rp 94,1 triliun.
Isa bilang, anggaran ketahanan
pangan sempat mengalami penurunan cukup tajam karena pandemi COVID-19, yang
mana di 2020 hanya Rp 73,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp
100,2 triliun. Namun kembali meningkat pada tahun 2021.
Secara rinci,
anggaran ketahanan pangan pada 2021 sebesar Rp 85,9 triliun atau naik 16,8%
dibandingkan anggaran 2020 yang hanya sebesar Rp 73,6 triliun.
0 Komentar