Presiden Joko Widodo berjanji akan mempertimbangkan usulan warga Maluku Utara untuk menjadikan Kapitan Banau sebagai pahlawan nasional.
Pernyataan itu Jokowi sampaikan saat
bertemu dengan sejumlah awak media massa di Pasar Rakyat Jailolo. Saat itu,
wartawan bertanya pendapat Jokowi mengenai aspirasi yang berkembang di
masyarakat mengenai pahlawan nasional.
"Nanti kalau sudah masuk ke
saya, siapa tadi namanya? Kapitan Banau? Saya sudah ingat," kata Jokowi di
Pasar Rakyat Jailolo, Halmahera Barat, Rabu (28/9).
Jokowi menyarankan agar masyarakat
Halmahera Barat mengajukan usulan secara resmi. Masyarakat, kata Jokowi, bisa
mengusulkan Kapitan Banau sebagai pahlawan nasional ke pemerintah pusat.
Setelah itu, pemerintah akan
menyerahkan usulan ke tim khusus. Tim itu akan mengkaji kandidat penerima gelar
pahlawan nasional.
"Saya sudah mendengarkan dan
saya sudah ingat namanya. Nanti terakhir, nanti terakhir biasanya masuk ke meja
saya," ujarnya.
Penganugerahan gelar pahlawan
nasional dilakukan setiap 10 November. Keputusan presiden mengenai pahlawan
nasional dibacakan setiap peringatan Hari Pahlawan Nasional di Istana
Kepresidenan Jakarta.
Kapiten Banau merupakan tokoh asal
Halmahera Barat. Dia dikenal masyarakat setempat sebagai pemimpin yang berhasil
mengusir penjajah.
Nama Banau telah dipakai oleh TNI
Angkatan Darat. Nama sosok itu dijadikan nama satuan di bawah Kodam
XVI/Pattimura, yaitu Batalyon Infanteri Raider Khusus (Yonif RK) 732/Banau.
0 Komentar