Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus
Prastowo buka suara soal heboh 'gunting pita' proyek infrastruktur. Masalah
gunting pita diungkapkan pertama kali oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY menyinggung pemerintah saat ini
kebanyakan hanya tinggal gunting pita proyek infrastruktur saja, padahal
proyeknya sudah berjalan sejak zaman pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY). Secara tidak langsung, AHY bilang proyek yang diresmikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kebanyakan sudah berjalan 70-90% di masa SBY.
Menanggapi hal itu, Prastowo bilang
Jokowi sudah berhasil menyelesaikan ratusan proyek infrastruktur strategis
selama menjabat. Dia sampai membuat perumpamaan betapa pegalnya Jokowi
menggunting pipa pada peresmian ratusan proyek infrastruktur.
"Mumpung sedang ramai soal
potong pita, rasanya pas membahas progres proyek pembangunan pemerintah,
khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN). Saya nggak bisa membayangkan betapa
pegalnya tangan Pak Jokowi menggunting pita untuk ratusan proyek yang telah selesai,"
cuit Prastowo membuka utasnya dikutip detikcom dari akun Twitter pribadinya
@prastow, Jumat (23/9/2022).
Prastowo pun membagikan data proyek
yang sudah diselesaikan Jokowi sejak tahun 2016 hingga 2021, setidaknya sudah
ada 128 proyek bercap proyek strategis nasional (PSN) yang telah selesai
dibangun dengan nilai investasi Rp 716,4 triliun.
"Nilai investasi ini adalah
akumulasi dari berbagai skema baik APBN, KPBU (kerja sama pemerintah dengan
badan usaha), swasta-BUMN, atau swasta," kata Prastowo
Dari data yang dia bagikan, Jokowi
telah menyelesaikan 29 bendungan, 14 bandara, 6 kereta api, 21 jalan tol, 9
jalan nasional, 6 smelter, 19 kawasan industri dan KEK, 7 Pos Lintas Batas
Negara (PLBN), dan 4 pelabuhan.
Ada juga 3 teknologi baru, 3 Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM), 2 saluran irigasi, jalur pipa gas, jalan akses,
fasilitas gas, sentra kelautan dan perikanan, serta perumahan.
Prastowo menjabarkan alokasi APBN
dalam skema PSN menandakan pemerintah hadir dalam penciptaan lapangan kerja,
perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat, penurunan angka kemiskinan, serta
penguatan konektivitas yang berujung pada peningkatan laju pertumbuhan ekonomi.
Dalam setiap usulan PSN baru,
Prastowo mengatakan pemerintah selalu melakukan pemetaan berdasarkan risiko
proyek. Mulai dari risiko tinggi, sedang, dan rendah. Bisa jadi proyek yang
berpotensi mangkrak tak masuk dalam PSN.
"Proyek risiko tinggi, yaitu
yang kemungkinan besar akan tertunda penyelesaiannya atau tidak dapat selesai,
tidak akan direkomendasikan sebagai PSN," ungkap Prastowo.
Pemerintah menurutnya ingin
memastikan agar setiap PSN dapat selesai sesuai target dan segera memberikan
manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Proyek PSN harus direncanakan dengan
baik, diselesaikan tepat waktu, dan bisa digunakan secara optimal.
"Proyek yang dipilih tak hanya
demi seremoni peletakan batu pertama, namun dapat berujung manis melalui
syukuran gunting pita," tutup Prastowo.
0 Komentar