AHY TUDING JOKOWI TINGGAL "GUNTING PITA", PENGAMAT: BISA MEMANTIK KONFLIK !

 


Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut pembangunan infrastruktur pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) kebanyakan hanya tinggal gunting pita menuai beragam reaksi. Kalimat tersebut dianggap bisa memicu terjadinya konflik kepentingan pribadi di Pilpres 2024.

“Kritik itu tidak masalah, menjadi masalah ketika justru hanya berbasis ketidaksukaan, atau sekedar memantik konflik semata,” ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah kepada wartawan, Jumat (23/9).

Direktur Eksekutif IPO itu menuturkan, ada cara yang lebih politis dan berdampak, misalnya mengoreksi kebijakan yang akan dijalankan, bukan yang sudah dilakukan pemerintah. Selain itu, AHY disarankan mengampanyekan gagasan ke depan, bukan kembali ke belakang dengan perbandingan.

Dedi menilai, kritik AHY kental nuansa politis dibandingkan nuansa oposisi pada pemerintah. Dia melihat AHY mencoba mendapatkan suara dengan cara menyerang Jokowi.

“Statemen tanpa data ini berisiko akan dikembalikan ke SBY (Susilo Bambang Yodhoyono, Presiden keenam RI, Red) yang juga pasti punya kekurangan,” pungkas Dedi.

Sebelumnya, AHY dalam pidatonya di Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta menyatakan, banya proyek yang diresmikan Jokowi sudah dimulai pembangunannya pada era SBY. Namun, Jokowi dianggap tidak memberikan apresiasi kepada pendahulunya tersebut.

“Kadang-kadang saya speechless juga mengatakannya. Tapi kenapa sih, kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan, telah dibangun 70 persen, 80 persen, sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu,” kata AHY, Kamis (16/9).

Posting Komentar

0 Komentar