Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, situasi ekonomi global dan geopolitik saat ini sangat menyulitkan semua negara. Bahkan, lanjut dia, situasi kini sulit diprediksi dengan ketidakpastian yang semakin tinggi.
Karena itu, kata Jokowi, dibutuhkan berbagai skenario alternatif untuk mengantisipasi krisis akibat ancaman tekanan ekonomi global.
Dia pun memerintahkan para Menteri Koordinator memperkuat konsolidasi kementerian/lembaga di lingkup masing-masing.
Mulai dari urusan perlambatan ekonomi dunia, urusan krisis pangan, urusan krisis energi, dan urusan krisis keuangan.
"'Badai' itu sudah datang. Sehingga, persiapan kita harus persiapan detil. Nggak bisa lagi bekerja rutinitas, nggak bisa lagi sekarang ini," kata Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10/2022).
"Nanti saya akan ajak beberapa Menteri dan Menko akan saya ajak untuk berbicara berkaitan dengan stress test," ujar Jokowi.
"Sampai seberapa jauh kekuatan kita kalau badai datang. Baik berkaitan dengan currency, kurs, inflasi, growth, berkaitan dengan pangan kita, energi kita, semua harus kita test betul," tegas Jokowi.
Dengan begitu, dia menambahkan, Indonesia sudah siap dengan berbagai skenario, jika kekhawatiran akan ancaman resesi global, yang diibaratkan sebagai 'badai' dan kondisi 'gelap gulita', benar-benar terjadi.
"Plan A, Plan B, Plan C, sampai dengan Plan D, semua harus ada, Plan E, semuanya. Mulai dari yang buruk, paling buruk, terburuk, semua harus kita hitung, semuanya," kata Jokowi.
"Sehingga, sekali lagi, situasi semakin memburuk, dan antisipasi dampak di domestik harus betul-betul disiapkan. Disiapkan betul," kata Jokowi.
Secara khusus, Jokowi juga menginstruksikan Menko PMK agar mengatasi dampak gejolak ekonomi terhadap kemiskinan.
"Tolong dilihat secara detil, jangan sampai ada yang lolos dari bantuan sosial kita. Kalau ada yang kurang kita rapatkan lagi seperti solusinya," kata Jokowi.
Tak ketinggalan, Jokowi memperingatkan anak buahnya agar tetap berhati-hati dalam menetapkan kebijakan. Apalagi, dengan kondisi luar biasa sulit saat ini.
"Policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati. Urusan kecil-kecil, tapi sekarang semuanya sensitif," kata Jokowi.
0 Komentar