Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut situasi dunia bakal
makin rumit. Bukan hanya karena resesi global tahun depan tapi juga karena
perang Rusia dan Ukraina yang terus berkepanjangan.
Apalagi saat ini pro Rusia mengadakan referendum di wilayah
Ukraina dan mengklaim kemenangan. Setidaknya ini terjadi di empat daerah
Ukraina Timur yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
"Tiap hari kita selalu diingatkan, baca di berbagai
media, semua soal resesi global. Tahun ini sulit dan tahun depan gelap,"
kata Jokowi di sela-sela kegiatan di JCC, Kamis (29/8/2022).
"Kita tidak tahu dan tidak bisa mengalkulasi. Apalagi
urusan perang Ukraina. Lebih sulit dihitung kapan selesainya," tambahnya.
"Referendum yang dilakukan di empat wilayah Ukraina...
makin merumitkan lagi, kapan akan selesai dan imbasnya ke ekonomi akan seperti
apa kita tak tahu. Makin rumit semua," tegasnya.
Sebelumnya, referendum digelar sejak pekan lalu. Di Donetsk
pro kemerdekaan mengaku mendapat 99,23% suara sementara Luhansk 98,42%, lalu
Zaporizhzhia 93,11% dan Kherson 87,05%.
"Kami semua menginginkan ini untuk waktu yang sangat
lama," kata pemimpin separatis yang didukung Kremlin di Donetsk, Denis
Pushilin, dimuat kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti, dikutip AFP,
Rabu.
"Kami bersatu kembali dengan tanah air kami yang hebat,
dengan Rusia yang hebat," tegasnya.
Dalam update Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin
disebut dapat mengumumkan pencaplokan itu dalam pidatonya di beberapa hari
mendatang. Apalagi, pemerintah pro Rusia dari empat wilayah itu sudah secara
resmi meminta Putin untuk melakukannya.
"Hasilnya jelas. Selamat datang di rumah, ke
Rusia!" ujar mantan presiden yang menjabat sebagai wakil ketua Dewan
Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev.
Perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung tujuh bulan.
Hingga kini sedikitnya 5.000 lebih warga sipil tewas.
0 Komentar