APRESIASI DARI PEMERINTAH ! MENTAN RESMIKAN KAMPUNG BENIH HORTI DI PURWOREJO

  


Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo meresmikan Kampung Benih Hortikultura di Desa Bedono Karangduwur Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo, Rabu (09/11/2022). Mentan mendorong petani benih di Purworejo untuk memproduksi 10 juta bibit berkualitas dalam satu tahun.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah pusat memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Purworejo atas kiprahnya dalam bisnis perbenihan tanaman keras di Indonesia. "Saya sangat mengapresiasi apa yang ada di kampung benih ini. Purworejo memiliki kelebihan, bibit tanaman hortikultura dari Kemiri sudah menyebar ke 34 provinsi di Indonesia," terangnya.

Menurutnya, usaha perbenihan menjadi primadona baru sektor pertanian di Indonesia. Sebab, katanya, benih yang baik akan menentukan hasil panen dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani di Indonesia. "Akan menaikkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Indonesia," ucapnya.

Berdasarkan wawancara singkat dengan para petani di Kemiri, lanjut Mentan, rata-rata setiap pengusaha mampu meraup pendapatan antara Rp 450 juta - Rp 750 juta pertahun dari memproduksi dan menjual bibit tanaman buah.

Petani bibit di Purworejo mampu memproduksi 7 juta batang berbagai jenis tanaman petahun. Adapun benih bersertifikat mencapai 1,7 juta batang. "Dengan kemampuan sekarang ini, maka target 10 juta batang pertahun sangat realistis untuk diwujudkan. Saya, bersama Dirjen Hortikultura dan Bupati Purworejo, akan terus mendorong tercapainya target itu," tegasnya.

Dikatakan, sektor pertanian akan terus didorong karena menjadi tumpuan ketahanan nasional. Terlebih, katanya, dunia diprediksi akan menghadapi gejolak perekonomian dan perubahan iklim yang akan mempengaruhi ketahanan pangan global.

Pertanian, lanjutnya, menjadi satu-satunya sektor ekonomi yang tumbuh selama pandemi Covid 19. "Ketika pandemi semua sektor perekonomian tumbang, hanya pertanian yang tumbuh. Tanpa pertanian yang baik, bangsa kita bukanlah apa-apa," ucapnya.

Peresmian ditandai pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, didampingi Dirjen Hortikultura Kementan RI Prihasto Setyanto MSc, Direktur Perbenihan Kementan RI Inti Pratiwi MSi, Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM, dan Wabup Yuli Hastuti SH.

Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH mewakili Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM mengemukakan, Kecamatan Kemiri memiliki potensi usaha perbenihan yang bagus. Wilayah itu menjadi sentra benih tanaman keras di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir.

Bibit produksi petani di Kecamatan Kemiri dan beberapa daerah lain di Purworejo, sudah tersebar di seluruh Indonesia. "Nilai ekonominya mencapai Rp 140 miliar pertahun," ungkap Yuli ketika membacakan sambutan Bupati Purworejo.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo Hadi Sadsila menambahkan, dipilihnya Desa Bedono Karangduwur menjadi Kampung Benih Hortikultura merupakan hasil penilaian dari Kementan RI. Pihak Kementan RI menilai wilayah Kecamatan Kemiri sebagai sentra benih dari kiprah para petani dalam menyuplai kebutuhan benih hortikultura dan kayu keras nasional.

"Mereka merekam aktivitas petani dan menilai, bahwa wilayah ini layak menjadi sentra benih hortikultura nasional. Maka, ditunjuk Desa Bedono Karangduwur sebagai etalase benih nasional dengan kemasan kampung benih, dan tentunya hal ini membanggakan kami," tandasnya.

Posting Komentar

0 Komentar