Presiden RI Jokowi diharapkan mampu menjembatani perdamaian dunia dalam KTT G20 Indonesia 2022 di Bali.
Hal ini diutarakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan saat launching Electronic Visa on Arrival (e-VOA) di Courtyard by JW Marriot Nusa Dua Bali, Kamis (10/11/2022).
Menurut Luhut, Presiden Jokowi dan anggota G20 akan berbicara tentang banyak hal dalam Konferensi Tingkat Tinggi ini.
"Ya semua macem (akan dibicarakan). Orang kan minta Presiden Jokowi itu untuk menjembatani kenegaraan dan segala macem. Dan itu sudah berjalan," kata Luhut.
Terkait konflik Rusia dan Ukraina, Luhut menjawab tidak ada agenda pembahasan dalam Forum G20 nanti. Ia juga mengkonfirmasi Presiden Rusia Vladimir Putin berhalangan hadir dan akan diwakili Menteri Luar Negeri.
"Tidak (pembahasan konflik Rusia-Ukraina). Itu tidak ada dalam agenda. Tetapi di side event pasti aja lah mereka-mereka itu bicara," ungkapnya.
Luhut menyebut Indonesia turut mempunyai kewajiban menciptakan perdamaian dunia. Hal itu sesuai dengan konstitusi.
"Ya, bukan optimis. Kita punya kewajiban itu kan konstitusi kita juga. Artinya kita membawa perdamaian. Kita negara yang independen. Kita melihat G20 ini kan adalah forum ekonomi, bukan forum politik," tegasnya.
Luhut memastikan saat ini sudah 17 kepala negara/pemerintahan yang mengkonfirmasi kehadirannya dalam KTT G20 Indonesia di Bali.
0 Komentar