Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendorong beras premium Jateng jadi merek dagang branded yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun beras yang dimaksud yakni Rojolele Srinuk asal Kecamatan Delanggu, Klaten, Jateng.
Rojolele Srinuk telah dimuliakan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sehingga masa panen komoditas ini cenderung singkat dan tahan penyakit. Rojolele Srinuk sendiri memiliki keunggulan rasa dan tekstur yang pulen. Hal tersebut diungkapkan di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jateng, Kota Semarang, Jateng, Jumat (30/12).
"Hari ini ketika pemuliaan dari benih-benih yang bagus itu menghasilkan produktivitas yang tinggi, menurut saya mesti disebarkan. Saya sudah ambil sampelnya, bahkan teman-teman dari Jakarta ingin me-review, maka saya mintakan, masuk saja," kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/12/2022).
Ia mengatakan para petani telah menanam Rojolele Srinuk di 24 kecamatan yang tersebar ke 123 titik di Kabupaten Klaten. Merek beras ini telah beredar di Pulau Jawa hingga Bangka Belitung dengan kisaran harga Rp 13.500 sampai Rp 14.500 per kilogram.
Pihaknya akan menggandeng Dinas Pertanian, Pemerintah Daerah se-Jateng, perguruan tinggi, hingga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memaksimalkan potensi beras Rojolele Srinuk.
"Dan yang menarik apa, HAKI-nya diperhatikan. Maka ada jaminan atas Hak Kekayaan Intelektualnya, sehingga si pembudidaya atau siapapun memegang patennya itu akan bisa mendapatkan nilai tambah dari banyak hal," jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, Rojolele Srinuk telah mendapatkan SK pelepasan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dengan nomor 481/HK.540/C/10/2019. Selain itu, merk ini juga telah mendapat Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPT) Kementan nomor 00551/PPVT/S/2022.
0 Komentar