Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa Indonesia akan terus mengembangkan hilirisasi di dalam negeri. Setelah sukses dengan hilirisasi nikel, tahun depan pemerintah akan menjalankan hilirisasi bauksit dan melarang kegiatan ekspor bijih bauksit.
"Berkaitan dengan hilirisasi konsisten, harus kita lakukan. Hilir nikel sudah masuk nanti ke depan bauksit, timah, tembaga nanti masuk lagi bahan mentah kita semua," ungkap Presiden Jokowi dalam dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022, Rabu (30/11/2022).
Seperti yang diketahui, dalam hilirisasi nikel sebelumnya, Indonesia diguat oleh Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Indonesia harus mengalami kekalahan atas gugatan tersebut.
Meskipun kalah, secara tegas Presiden Jokowi memerintahkan menterinya untuk melakukan gugatan banding ke WTO. Nah, akan ada kemungkinan kegiatan ekspor bauksit juga mengalami gugatan.
Namun, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba), kegiatan ekspor bauksit akan dilarang pada Juni 2023 sesuai dengan tiga tahun berlakunya UU Minerba tersebut.
Presiden Jokowi membeberkan alasan kenapa Uni Eropa menggugat Indonesia ke WTO. Tak lain, dengan larangan ekspor bahan mentah ke luar negeri maka industri di Uni Eropa akan mengalami gangguan.
"Kalau ada negara lain yang gugat itu haknya negara lain karena terganggu. Kenapa si Uni Eropa ini gugat karena industrinya banyak di sana. Nah kalau kita kerjain (hilirisasi) disini artinya di sana ada pengangguran ada pabrik industri tutup. Tapi negara kita ingin jadi negara maju dan buka lapangan kerja," ungkap Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022, Rabu (30/11/2022).
Yang terang, meskipun ada gugatan di WTO itu Indonesia dipastikan tidak akan mundur melakukan hilirisasi bahan mentah di dalam negeri. Indonesia tegas bisa menjadi negara maju dengan mengembangkan hilirisasi.
"Kalau di gugat takut, mundur gak jadi, ya gak akan jadi negara maju. Saya sampaikan ke menteri terus, terus tidak boleh berhenti tidak berhenti dinikel tapi yang lain," tandas Jokowi.
0 Komentar