Sumur resapan karya gagal Yohanies hanya bisa menimbulkan bencana bagi warga Jakarta. Sekarang kita jadi tau fungsi sumur resapan Yohanies lebih ke arah negatif yakni meresap Anggaran dan meresap anggaran sebanyak-banyaknya.
Pengamat tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengusulkan agar pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar sumur biopori atau sumur resapan “bebahaya” bagi warga.
Usulan tersebut disampaikan setelah sebuah truk molen terperosok diserap oleh sumur karya gagal wan Yaman, bahkan kondisi truk hampir terbalik dibuat sumur bencana tersebut.
Jadi ada cerita tentang sumur resapan. Kabarnya roda truk mixer atau yang biasa disebut truk molen terperosok di sumur resapan Jakarta Pusat Di sini lokasi.
Kejadian tersebut terjadi di Jl Batu Ceper, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Lokasi persisnya ada di dekat persimpangan Jl Batu Ceper dengan Batu Tulis Raya. Kejadian ini dicuitkan oleh banyak akun media sosial termasuk akun media sosial musisi Addie MS.
Di Jl Batu Ceper ini memang banyak terdapat sumur resapan. Persis di lokasi truk molen terperosok, masih terdapat setidaknya satu sumur resapan. Bentuknya adalah penutup sumur bermaterial beton dengan empat lubang di permukaan. Lubang bekas roda truk terperosok sudah tidak ada lagi karena sudah tertutup oleh tanah.
Dari awal sudah diperkirakan, penutup sumur resapan tidak bakal kuat diletakkan di jalan yang dilindas mobil terus-terusan. Jangankan sumur resapan, penutup beton selokan saja bisa jebol dilindas sepeda motor. Apalagi penutup sumur resapan yang dilindas mobil yang beratnya 10 kali motor. Sumurnya hanya ditutup pakai material beton lalu diaspal begitu saja.
Ini namanya pengerjaan asal-asalan tanpa perencanaan matang akibat terlalu fanatik ingin tampil beda. Anies memang hebat.
Sementara itu, Ketua RT 015 RW 01, Kebon Kelapa, Gambir, Labaron, meminta agar sumur resapan tersebut ditutup. Menurut dia, 72 sumur resapan tersebut tidak terlalu berguna ditempatkan di kawasan itu karena tidak pernah banjir.
"Fungsi, nggak ada fungsi. Di sini nggak pernah banjir sebenarnya. Banjir dekat kios bensin di sana, tapi di sana sumur resapannya bagus," kata Labaron.
"Pertama kali tidak ada penolakan. Cuma saya ada keluhan sebagai RT, sebaiknya ini tidak dibangun sumur resapan. Karena di sepanjang saya 50 tahun di sini, Batu Ceper ini tidak pernah banjir gede bener, tidak pernah. Jadi tidak begitu perlu sebenarnya," katanya.
Dia bahkan mengatakan sumur resapan bikin kondisi jalan makin buruk karena terdapat beberapa proyek yang dikerjakan di sekitar lokasi tersebut.
"Di sini karena proyeknya tumpang tindih. Dibangun resapan, sudah selesai, bangun gorong-gorong lagi, sehingga orang jalan di sumur resapan. Jadi tertimpalah sumur resapan jalanan itu. Sedangkan gorong-gorong ini lagi perbaikan waktu itu," katanya.
"Harapannya ditutup lagi sampe ke bawah itu, sampe bolong-bolongnya itu. Balik ke asal lagi lah, lebih kuat jalanan itu. Kan pembuatan sumur resapan bawahnya bolong. Jadi kalau ditutup, nah kekuatan tutupnya itu nggak kuat. Saya takut kalau ditutup juga nggak kuat," katanya lagi.
Ini namanya buang-buang anggaran, asal bangun tanpa melihat aspek kegunaan dan apakah sumur resapan tersebut mendesak untuk dibuat.
Sumur resapan, jangankan serap anggaran sia-sia, bahkan roda truk molen saja terserap sempurna. Ini adalah salah satu warisan sampah dari Anies yang patut diapresiasi setinggi mungkin oleh pendukung fanatiknya. Anies bikin masalah. Lima tahun kerjanya entah apa. Yang jelas adalah dia menambah masalah, menambah beban kerjaan ke Pj Gubernur DKI.
Walaupun Anies sudah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tapi warisan dan hasil kerjanya terus bikin repot banyak orang. Tak terbayang berapa banyak masalah yang diwariskan Anies dalam beberapa tahun ke depan.
Tempat yang tidak banjir tapi dibikinkan sumur resapan? Bukankah itu sengaja buang anggaran (duit rakyat)? Tempat yang banjir, dibikin sumur resapan, tapi bikin hancur jalanan.
Apa sih maunya Anies? Dia sengaja lakukan ini karena tidak tahu mau lakukan apa. Mau lakukan normalisasi sungai, Anies pintar hitung-hitungan politik. Dia tidak mau Ahok yang dapat kredit. Akhirnya muncullah naturalisasi sungai. Tapi itu pun mangkrak dan tak ada kejelasan. Cara tergampang adalah bikin sumur resapan. Tak jelas fungsinya, yang penting anggaran terserap secara sempurna. Program sampah yang menghabiskan uang rakyat secara semena-mena.
Itulah hebatnya Anies. Walaupun sudah tidak lagi menjadi gubernur DKI, tapi peninggalannya masih bisa bikin sial banyaj orang, hehehe.
Bagaimana menurut Anda?
0 Komentar