Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pesan kepada pemimpin Indonesia berikutnya saat acara Rakornas PAN. Dia berharap perubahan-perubahan hingga hal-hal yang dilakukannya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih berikutnya.
Awalnya Jokowi menyinggung terkait capaiannya setelah bekerja selama 8 tahun memimpin Indonesia. Dia berharap perubahan-perubahan yang dikerjakannya bisa dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya.
"Kita ini sudah kerja 8 tahun, kita semuanya, sudah banyak perubahan-perubahan yang kita lakukan, sehingga ke depan memang harus kita lanjutkan perubahan-perubahan yang kita lakukan," kata Jokowi.
Jokowi lantas menunjukkan perubahan yang terjadi yakni pembangunan infrastruktur yang awalnya Jawa sentris menjadi Indonesia sentris. Dia mengatakan pembangunan infrastruktur ini akhirnya berdampak pada pergeseran investasi di luar Jawa.
Kemudian, secara spesifik, Jokowi berpesan agar pemimpin Indonesia berikutnya melakukan hilirisasi. Sehingga, kata dia, lapangan kerja pun bisa terbuka bagi masyarakat Indonesia.
"Apapun resikonya, pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi, ini harus diteruskan karena membuka lapangan kerja 10,5 juta," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga bicara terkait ekspor bahan mentah. Dia berharap pemimpin selanjutnya bisa meneruskan upaya Jokowi yang saat ini tengah melawan negara-negara di Eropa yang sedang menggugat Indonesia untuk kembali mengirimkan bahan mentah.
"Kita setop di 2020 nikel, digugat dan tahun kemarin atas gugatan itu kita kalah. Kita kalah," ujarnya.
"Kalah jangan mundur, kalau kita kalah kemudian kita ragu dan berbelok lagi ekspor bahan mentah sampai kapan pun negara ini tidak akan menjadi negara maju. Itu selalu saya ulang-ulang kepada menteri, biarin kita kalah tapi terus maju. Usahanya apa? Ya banding, nggak tahu kalau banding lagi kalau kalah, apa ada banding lagi, kalau diberi kesempatan ya banding lagi," kata Jokowi.
Jokowi memastikan dengan mengajukan banding maka akan membawa dampak baik bagi Indonesia. Menurutnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia akan siap nantinya jika banding itu dikabulkan.
"Saat kita banding, digugat banding, banding, banding, industri kita sudah siap saat harus dibuka, industri kita sudah siap," tegas Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi bicara soal hilirisasi. Dia berpesan agar pemimpin berikutnya terus melakukan hilirisasi lantaran memberi berbagai manfaat bagi Indonesia.
"Setop nikel, setop bauksit, setop timah, setop tembaga, setop emas, apa yang akan kita dapatkan? Banyak yang bertanya kepada saya, paling kalau disetop yang dapat perusahaan-perusahaan gede. Jangan keliru, nikel itu waktu kita setop, ekspor kita di Rp 17 triliun, barang sekarang jadi barang setengah jadi, ekspor kita sudah di angka Rp 450 triliun," jelasnya.
"Kalau semua bisa dihilirisasi PDB bisa melompat di angka Rp 11 ribu triliun, lapangan kerja yang terbentuk bisa 10,5 juta. Jangan sampai ekspor bahan mentah terus kita lakukan, yang dapat kesempatan kerja itu yang di negara yang membeli bahan mentah. Apakah ini akan kita terus-teruskan? Saya kira jawabannya tidak," pungkasnya.
0 Komentar