Pasca dideklarasikan sebagai capres PDIP untuk Pilpres 2024, dukungan demi dukungan selalu berdatangan untuk Ganjar Pranowo. Elelektabilitasnya pun semakin naik dan kembali mengungguli capres lainnya.
Rilisan hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa dalam simulasi tiga nama untuk pemilih kritis, suara Anies Baswedan berada di bawah Ganjar dan Prabowo dengan selisih signifikan yaitu 12-13 persen. Sementara simulasi dua nama, Ganjar mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo Subianto 41,9 persen.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani mengatakan memasuki bulan Mei, pasca deklarasi Ganjar oleh PDIP, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo. Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo.
Pada kelompok pemilih yang tahu kedua tokoh, lanjut Deni, Ganjar unggul dengan mendapatkan dukungan 46,4 persen suara, sementara Prabowo 38,8 persen. Masih ada 14,8 persen yang belum menjawab.
Pemilih kritis merupakan pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon, sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.
Survei tersebut dilakukan pada 2 Mei sampai dengan 5 Mei 2023 dengan pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
0 Komentar