Mugiyanto, korban penculikan Tim Mawar pada 1998, mengatakan Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya, tak pantas maju sebagai calon presiden Indonesia. Menurut dia, bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu banyak memiliki dosa kelam saat masa reformasi dan belum dipertanggungjawabkan secara hukum sampai saat ini.
Ia mengatakan setelah dipecat dinas militer pada 1998, Prabowo melarikan diri ke Yordania. "Tahun 2000 dia hilang. Proses ketika transisi yang sedang terjadi dan menentukan. Pada saat itu Prabowo kabur ke luar negeri. Jadi tak pantas maju calon presiden.
Kaburnya Prabowo tak hanya untuk menghindari proses hukum tapi juga menghindari rasa malu. "Itu salah satu indikasi tipe orang yang tidak bertanggung jawab. Saya tidak yakin Indonesia dipimpin orang seperti itu," katanya.
Mugiyanto adalah salah satu aktivis prodemokrasi yang diculik pada 13 Maret 1998. Dia diculik oleh beberapa orang di sebuah rumah kontrakan di Jakarta Timur. Belakangan diketahui bahwa orang-orang menculiknya adalah anggota Kopassus yang tergabung dalam Tim Mawar. Selama diculik, aktivis Partai Rakyat Demokratik ini diinterogasi dan disiksa penculiknya. Mugiyanto menuturkan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Prabowo sangat banyak.
0 Komentar