Korban penculikan Aktivis 98, Faisol Reza, menegaskan kejadian penculikan aktivis nyata pada 1998. Hal tersebut menyusul pernyataan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang menyebut keterlibatan Prabowo Subianto dalan kejadian ini hoaks.
Faisol menjelaskan dalang di balik kejadian tersebut sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat. Prabowo dikeluarkan dari satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) karena terlibat kasus pelanggaran HAM terkait penculikan aktivis 1998.
Selama tiga bulan menghilang dan akhirnya pulang, Faisol tidak pernah menceritakan kisah pedih kepada ibunya. Marufah baru mengetahui cerita kejadian tersebut dari anaknya yang lain saat diceritakan oleh Faisol.
"Saya lihat wajahnya tidak karuan, rambutnya berdiri, tubuhnya banyak luka, dia tidak pernah cerita siksaan Prabowo sampai sekarang. Dia ceritakan ke adik- adiknya, luka di tubuh sundutan rokok, yang paling berat adalah ditidurkan di balok es, dalam keadaan telanjang," tuturnya.
Ibu Faisol pun tidak merekomendasikan Prabowo yang merupakan dalang dari penculikan aktivis 98 menjadi pemimpin Indonesia. Menurutnya, kita harus memilih pemimpin dengan latar belakang yang baik, tidak seperti Prabowo yang sudah mempunyai catatan hitam pelanggaran HAM.
0 Komentar