Komisaris PT Pelni, Dede Budyarto alias Kang Dede, mengaku heran adanya narasi penjegalan terhadap Anies Baswedan untuk maju ke gelanggang pemilihan presiden (pilpres).
"Narasi yang dibangun “penjegalan” karena narasi “hanya kecurangan yang mengalahkan…..” SUDAH TAK LAKU. Apanya yang mau dijegal yah? Tim koalisi menyadari naik 1% saja surveinya ndak bisa, internal ‘koalisi perubahan’ dipermukaan terlihat kompak padahal di dalam “saling jegal” soal bacawapres, DUNGU," katanya dalam twitter pribadi miliknya.
Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting merilis survei terbaru terkait pilihan pemilih kritis terhadap tiga tokoh yang berpotensi menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
“Pada pemilih kritis, tingkat elektabilitas Anies Baswedan mencapai 20,1 persen, sementara Prabowo Subianto 32,8 persen, dan Ganjar Pranowo 35,9 persen,” ujar Deni dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual, Minggu (28/5).
Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa pada kelompok pemilih kritis, dalam lima bulan terakhir, suara Anies merosot dari 29,7 persen di survei Desember 2022 menjadi 20,1 persen pada survei terakhir 23-24 Mei 2023.
Deni menjelaskan “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.
0 Komentar