Hasil dari beberapa lembaga survei belakangan ini menempatkan Anies Baswedan di posisi nomor buncit dengan angka persentase yang terus turun. Hal ini tentu menjadi bukti bahwa Anies Baswedan semakin tertinggal jauh dari dua lawan politiknya.
Elektabilitas yang terus anjlok ini tentu membuat orang bingung dan heran, pasalnya sudah setahun lalu sejak dideklarasikan sebagai capres Nasdem, namun Anis belum mampu menaikkan elektabilitasnya dan malah cenderung anjlok.
Anjloknya elektabilitas Anies ini tentu membawa sial bagi tiga partai pendukungnya, terutama Nasdem. Partai yang dipimpin oleh Surya Paloh itu terancam kehilangan banyak kursi di pemilu legislatif.
Untuk PKS dan Demokrat pun Anies Baswedan belum bisa memberikan efek ekor jas. Malah seiring dengan turunnya elektabilitas Anies, elektabilitas ketiga partai pendukungnya pun juga ikut turun.
Selain itu, anjloknya elektabilitas Anies ini juga menjadi bukti bahwa klaim penjegalan yang diteriakkan kubu Anies selama ini hanyalah omong kosong dan drama playing victim saja. Faktanya tak usah dijegal pun, Anies Baswedan sudah ditolak rakyat di Pilpres 2024.
Teriakan penjegalan oleh kubu Anies ini juga hanyalah cara mereka untuk menutupi kondisi internal mereka yang sedang kacau. Bahkan sebenarnya Anies bisa dijegal oleh internalnya sendiri yang saling ribut dan berpeluang untuk cabut dari koalisi perubahan.
0 Komentar